Dalam Rakor tersebut juga dilaksanakan s diskusi tentang perkembangan Ekonomi Makro dan Inflasi Daerah di Sumatera Barat.
Menurut keterangan Humas Pemda Tanah Datar dalam rilisnya hari ini, Rakor digelar didampingi Jumat (05/03/21) di kantor BI Padang.
Mengikuti Rakor tersebt Buati Eka Putra turut didmpingi Ketua Dekranasda Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Asisten Ekobang Edi Susanto, Kadis Koperindag Darfizal, Kabag Perekonomian Masni Yuletri dan Kabag Humas dan Protokol Yusrizal.
Rakor juga dihadiri Kepala Perwakilan BI Sumbar Wahyu Purnama. A, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar Gunawan Wicaksono dan Iman Suriansyah Nurdin serta Kepala Bank Nagari Batusangkar Oktra Firdaus.
Pada kesempatan tersebut Wahyu Purnama A menyampaikan tugas utama BI di bidang moneter adalah menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap Mata Uang Asing, dan mengendalikan inflasi supaya harga tidak terus naik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat.
Di samping bidang moneter BI juga mempunyai tugas bidang pembayaran, dimana BI dalamnya ini bertanggung jawab dalam mendistribusikan uang tunai untuk sistem pembayaran yang sah. Selain itu saat ini BI juga sedang mengembangkan sistem pembayaran non tunai. Dan inilah yang akan tercantum dalam SK TP2DD yang hari ini di tandatangani bersama Pemda Tanah Datar.
"Kami berharap dengan adanya program ini seluruh potensi daerah Sumatera Barat khususnya di Kabupaten Tanah Datar bisa dikelola dengan baik dan maksimal," harap Wahyu.
Sementara Bupati Eka Putra menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak BI yang telah memfasilitasi dan menunjuk Kabupaten Tanah Datar sebagai salah satu daerah percontohan implementasi digitalisasi daerah di Sumatera Barat.
"Selaku Bupati saya tentu sangat mendukung program percepatan dan perluasan digitalisasi ekonomi daerah diterapkan di Kabupaten Tanah Datar, karena hal ini tentu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Eka Putra.
Menurut Eka Putra, saat ini total PAD Kabupaten Tanah Datar baru mencapai Rp. 130 Milyar lebih dari total APBD sebesar 1,3 triliun lebih, sehingga ini diperlukan inovasi untuk meningkatkan PAD tersebut dan di antaranya melalui digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Eka Putra juga jelaskan bahwa sebagai wujud keseriusan dalam melakukan pembangunan ekonomi, Pemda Tanah Datar sebelumnya juga telah melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan BPD Sumbar terkait dengan pengembangan digitalisasi ekonomi daerah.
Adapun di antara isi kesepakatan bersama itu adalah kerjasama tentang Pemanfaatan Alat dan/atau Aplikasi Perekam Data Transaksi Usaha Wajib Pajak, Sistem Pembayaran pada Objek Wisata Istano Basa Pagaruyung, e-Retribusi Pasar Batusangkar, e-Retribusi Pasar Ternak, e-Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dan kerjasama tentang Retribusi Pembayaran Tagihan PDAM.
Dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Tanah Datar juga memiliki produk unggulan daerah, yaitu kerajinan songket dan tenun. Dan ini sejalan dengan program BI yang selama ini telah menginisiasi transformasi tenun minang.
Dengan adanya kerjasama tersebut Eka Putra berharap BI Sumatera Barat dapat memfasilitasi dan memberikan dukungan terhadap Pemkab Tanah Datar yang berupa program dan kegiatan, sehingga ini nantinya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Datar terutama dalam mengembangkan UMKM.
"Saat ini kami sedang berupaya melakukan penghapusan maraknya rentenir di Tanah Datar, untuk itu kami mohon dukungan dari pihak Bank Indonesia untuk memberikan dukungan berupa program dalam bentuk kajian dan kegiatan sehingga apa yang sedang kami upayakan ini dapat kami laksanakan dengan baik," harap Eka Putra. (Z.Z)
No comments:
Post a Comment