Organisasi masyarakat serta masyarakat lokal, melalui revitalisasi kearifan lokal dan pengintegrasian teknologi modern dalam pengendalian dan penanggulanganan karhutla, katanya, Jum'at (5/3/2021).
Pengendalian karhutla adalah tanggung jawab semua pihak, baik pemerintahan, masyarakat maupun swasta, sehingga keberhasilan dalam rangka pengendalian karhutla sangat tergantung dari peran aktif serta komitmen para pihak terkait.ucapnya iton
Penanggulangan karhutla tidak dilakukan sendiri-sendiri melainkan harus dilakukan secara sinergis oleh semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, Pemerintah Kabupaten, swasta dan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan amanat Inpres nomor 16 tahun 2011 tentang peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang telah menginstruksikan kepada 15 menteri atau lembaga termasuk Gubernur dan Bupati/walikota untuk melakukan tugas pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya masing-masing.paparnya.
Tontawi jauhari meminta kepada seluruh petugas yang tergabung dalam penanganan asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sarolangun Tahun 2021 agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat.
Dan mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Itu disampaikan mengingat beberapa pekan terakhir titik api mulai bermunculan.
Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Sarolangun agar tidak membuka lahan dengan membakar. Karena kita ketahui bersama saat ini sudah masuk musim kemarau, pada tahun 2021 ini kasus kebakaran bisa diminimalisir dan diatasi. Ujurnya.
Menurut iton, untuk mewujudkan hal tersebut perlu peran serta masyarakat. Kita harap kejadian kebakaran hutan dan lahan separti tahun-tahun sebelumnya tidak terulang kembali di tahun 2021. Sebab dampaknya sangat merugikan kita semua. Ke depan, kita juga minta perusahaan bisa memfasilitasi masyarakat sekitarnya jika ada yang ingin menggarap lahan milik mereka, pungkasnya.(rs)
No comments:
Post a Comment