Tingkat penyalahgunaan narkoba saat ini sudah mencapai lebih kurang 60 ribu orang dan itu merupakan usia produktif (10-65 tahun). Sumbar termasuk jalur merah peredaran narkoba dan merupakan pintu masuk narkoba, seperti ganja, sabu-sabu, pil ekstasi dan lainnya.
Menyikapi hal tersebut, Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Barat bekerjasama dengan Pemerintah Nagari Sumanik melakukan Launching Nagari Bersih Narkoba (Bersinar) di halaman masjid Jamik Sumanik, Nagari Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Jum'at (09/4).
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat Brigjen. Pol. Drs. Kasril Arifin mengatakan ‘’Tahun 2019 BNN Sumbar sudah menyita ganja lebih kurang 450 kg ganja, kalau satu pemakai 3 gr saja maka dengan 450 kg menyasar 150.000 orang pemakai’’.
“Saat ini kita bicara Tanah Datar (Batusangkar) kita minta Pemerintah Daerah dapat mengumpulkan Penegak Hukum agar pengedar narkoba dihukum seberat-beratnya, ini tidak main-main. Pada akhirnya nanti untuk Indonesia undang-undang narkoba direvisi seperti untuk pengedar 450 kg dihukum mati, tidak ada tawar menawar,” ujarnya.
Kasril juga jelaskan lebih berbahaya narkoba dari pada Covid-19. ‘’Jika yang kena dalam waktu 1 tahun di Batusangkar mencapai 5000 orang Covid-19 dan hampir 100% sembuh, tapi kalau narkoba jika kena 5000 belum tentu sembuh 5%, malah bertambah, jadi ini sangat berbahaya.
Untuk itu Kasril meminta meminta agar Pemerintah Daerah benar-benar menganggarkan anggaran untuk Penenaganan Narkoba. ‘’Covid yang satu tahun saja bisa refokusing atau revisi anggaran, jadi ini saya harap bisa disesuaikan dengan kemampuan Daerah, tapi harus jelas. Saya harap untuk penanganan Narkoba juga bisa diprioritaskan” harapnya.
Program Nasional BNN seperti P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) salah satu giat pencanangan Bersinar di Nagari Sumaniak tersebut termasuk salah satu upaya pencegahan, karena upaya pencegahan jauh lebih baik dari pada pemberantasan.
Brigjen Kasril juga katakan jika aparat yang terlibat Narkoba, misalnya oknum yang berbuat seperti TNI, Polri, Jaksa justru itu dihukum lebih berat.
Sementara itu Bupati Tanah Datar yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Suhermen sampaikan ucapkan terima kasih pada BNN dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan pencanangan Bersinar tersebut.
“Saat ini ancaman global yang sangat nyata seperti peredaran narkoba, pergaulan bebas, LGBT, dan juga miras,” ucapnya.
Dikatakan Suhermen narkoba juga sebagai faktor utama terjadinya pergaulan bebas, penyebaran HIV Aids, miras, balap liar, naiknya angka kemiskinan dan konflik sosial yang dapat mengancam ketahanan nasional dan melemahkan keimanan generasi penerus kedepan.
“Narkoba akan menghancurkan sendi kehidupan, kesengsaraan, masa depan yang suram, dan akan selalu berhadapan dengan hukum dan penyakit yang akan diderita, sudah banyak keluarga yang hancur, nyawa yang melayang, mari hindari keluarga kita dari terjerumus narkoba,” ujarnya.
Sementara Wali Nagari Sumanik Irama Yandi, SAP mengucapkan terima kasih atas dicanangkannya Nagari Sumanik sebagai Nagari Bersih Narkoba (Bersinar).
‘’Ini sebagai komitmen Nagari Sumanik dalam memberantas dan memerangi Narkoba, kita telah bentuk Satgas Narkoba Nagari, yang Insya Allah diresmikan hari ini langsung oleh Kepala BNN Sumbar,’’ ujar Irama Yandi.
Pada launching Bersinar yang ditandai dengan pemukulan gong oleh kepala BNN Provinsi Sumbar itu juga dibacakan deklarasi Anti Narkoba, Pergaulan Bebas, LGBT, Miras dan Judi serta pembubuhan tanda tangan bersama di papan deklarasi tersebut. (Z.Z)
No comments:
Post a Comment