Pelatihan yang dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) non-pisik tahun 2021, dibuka oleh Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar.
Dalam kesempatan itu, bupati menegaskan, pelaku usaha kuliner harus mampu melahirkan kuliner yang memiliki kekhususan atau memiliki ciri khas dan baru, sehingga wisatawan bisa menemukan sesuatu atau sensasi yang tidak ada di daerah lain.
"Selalulah berinovasi untuk mendapatkan kuliner khas sehingga wisatawan yang datang ke Pesisir Selatan, betah dan ingin kembali lagi ke daerah kita karena adanya keunikan kuliner disamping pesona kawasan wisata yang menawan," ujarnya.
Ditambahkannya banyak hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kuliner, salah satunya adalah kehigenisannya dan harga yang standar.
"Jangan gara gara rendahnya kebersihan dan harga yang melangit membuat pengunjung jera untuk datang kembali ke daerah kita," ujar bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan, Hadi Susilo, mengemukakan, pemerintah terus memberi mendukung dan mendorong para pelaku usaha kuliner untuk terus berinovasi dalam mengelola dan mengembangkan kegiatan usaha di wilayah tersebut.
Salah satu dukungan pemerintah bagi para pelaku usaha itu, lanjutnya, memberikan pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner di destinasi wisata.
Diharapkan, dengan pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan pelaku usaha kuliner dalam mengembangkan usahanya.
"Mudah mudahan pelatihan ini dapat mendorong para pelaku usaha kuliner kian inovatif dan meningkatkab higeinitas kulinernya," ujarnya.
Ditambahkan pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.
No comments:
Post a Comment