“Ini satu contoh yang inspiratif kepada para profesional, khususnya di lingkup BUMN, di mana kerja-kerjanya dituliskan dan dibukukan, kemudian dibagikan kepada masyarakat,” sebut Irwan Prayitno.
Menurut dia, tak hanya perusahaan, unsur legislatif, ataupun Negara yang perlu mengetahui apa yang dikerjakan oleh sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melainkan juga masyarakat umum. Sebuah buku yang ditulis oleh satu perusahaan yang terkait pada hajat hidup masyarakat merupakan satu bentuk laporan tertentu kepada masyarakat.
“Laporan kepala daerah ke DPRD sudah, ke Kemendagri sudah. Laporan BUMN ke direksi, melalui RUPS, sudah. Tapi laporan ke masyrakat belum. Buku ini ibaratnya laporan kerja ke masyarakat,” ujar Irwan.
Dengan masyarakat mengetahui kinerja satu lembaga melalui tulisan di buku, ditekankan, masyarakat akan mendukung lembaga tersebut, sehingga iklim yang muncul makin positif. Dari tulisan kinerja seorang GM, dicontohkan lagi, masyarakat juga bisa mengambil manfaat.
“Pasti pengalaman-pengalaman siapapun, apalagi seorang profesional di BUMN, banyak yang bisa dijadikan contoh. Dengan demikian, inspirasi muncul dari buku ini, bisa menggerakan masyarakat ke hal yang baik. Kita imbau semua orang, terutama para pejabat, profesional yang pegang amanah rakyat, untuk menuangkan hasil-hasil kerjanya dalam bentuk pertanggungjawaban tertulis seperti buku ini. Saya sangat mendukung. Mudah-mudahan ditiru oleh yang lainnya,” ujar suami dari Hj. Nevi Zuairina tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Komunikasi PLN UIW Sumbar Afriman, yang langsung mengantarkan buku Nyala Asa di Tengah Badai Corona ke kediaman sang Profesor, menyampaikan terimakasih dari pihak PLN Sumbar atas atensi Irwan Prayitno, terutama dalam proses penyusunan buku yang dieditori Muhammad Subhan dan Sisca Oktri Santi itu.
“Mohon maaf bukunya baru sampai ke tangan Bapak sekarang, karena proses penyetakan dilakukan di Palembang. Terimakasih atas perhatian Bapak terhadap buku ini,” ujar Afriman, didampingi salah seorang dari tim editor dari perusahaan pers SumbarFokus, Sisca Oktri Santi.
Diketahui, buku Nyala Asa di Tengah Badai Corona ditulis oleh Bambang Dwiyanto semasa dirinya masih menjabat GM PT PLN UIW Sumbar beberapa waktu lalu. Buku ini memuat kisah kinerja pengalaman Bambang Dwiyanto semasa menahkodai PLN UIW Sumbar, khususnya dalam menghadapi krisis di masa pandemi.
Perjuangan PT. PLN UIW Sumbar bertahan di masa pandemi terurai nyata di buku ini. Kisah-kisah heroik para petugas Dispatcher, personel PLN yang tidak boleh lengah, bagaimana keberlangsung bisnis direncanakan dan ketegaran bisnis menghadapi badai COVID-19, hingga pengalaman pribadi Bambang Dwiyanto selama berada di ruang isolasi karena terpapar COVID-19 bisa diketahui dan dirasakan pembaca dalam tulisan di buku ini.(uck)
No comments:
Post a Comment