"Benar, direncanakan dilantik oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi pada Kamis (12/8/2021) sekitar pukul 11.00 Wib di auditorium Gubernuran. Pelantikan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai arahan Gubernur, " sebut Kabiro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar Hefdi, SH.MSi, Rabu (11/8/2021).
Keppres pengangkatan Hansastri sebagai Sekdaprov Sumbar itu seperti ditambahkan oleh Plt. Kepala BKD Sumbar, Fitriati M, bernomor 103/TPA tahun 2021 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan tinggi madya di lingkungan pemerintah provinsi Sumatera Barat tertanggal 5 Agustus 2021.
Terbitnya Keppres untuk Sekdaprov ini bersamaan dengan pengangkatan Sekdaprov Riau dengan nomor 104/TPA tahun 2021 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan tinggi madya di lingkungan pemerintah provinsi Riau tertanggal 5 Agustus 2021 pula.
Dengan ditetapkannya Hansastri sebagai Sekdaprov Sumbar, juga mencatat dirinya dalam sejarah. Sebab Hansastri lolos seleksi hingga ditetapkan sebagai Sekdaprov dari semata-mata mengandalkan kemampuan sendiri. Dia tidak direkomendasikan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi dari tiga calon Sekdaprov yang diajukan ke Presiden melalui Mendagri.
"Tidak ada yang direkomendasikan atau diberi catatan. Apa yang sudah ditetapkan oleh Pansel Sekdaprov Sumbar, tiga besar calon Sekdaprov, itu pula yang diteruskan ke Presiden," kata Gubernur Mahyeldi beberapa waktu lalu.
Ketua Pansel Sekdaprov Sumbar Hamdani juga mengatakan hal senada. Gubernur sebagai user, tidak memberikan catatan atau rekomendasi dari tiga calon Sekdaprov yang ditetapkan pansel.
Hansastri, putra Pasaman Barat kelahiran 13 Oktober 1964 ini terpilih setelah ditetapkan oleh Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketahui oleh Presiden RI. Dari tiga nama yang diajukan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi kepada Presiden melalui Mendagri, memang Hansastri yang meraih nilai tertinggi dari hasil beberapa tahapan seleksi oleh tim Pansel Sekdaprov Sumbar.
Dari tiga calon Sekdaprov Sumbar, dua lainnya (Yozarwardi Usama Putra/Kadishut Sumbar dan Andri Yulika/Staf Ahli Walikota Padang), memang Hansastri lebih senior dan sarat pengalaman.
Hansastri awalnya adalah ASN pada BPKP Sumbar dan pada tahun 2012 ditarik Gubernur Irwan Prayitno menjadi staf ahli gubernur bidang ekonomi dan keuangan yang kosong setelah pejabat lama Zainuddin diangkat menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah.
Pada 27 Desember 2016, Hansastri diangkat oleh Gubernur Irwan Prayitno menjadi Kepala Bappeda Sumbar menggantikan Afriadi Laudin yang meninggal dunia pada 9 Agustus 2016. Jabatan Kepala Bappeda Sumbar hingga kini masih tetap dipegang meski gubernur Sumbar berganti dari Irwan Prayitno kepada Mahyeldi.
Saat berkompetisi untuk memperebutkan kursi Sekdaprov Sumbar pada 2018 jelang Sekdaprov Sumbar Ali Asmar pensiun, Hansastri juga ikut. Bahkan masuk lima besar. Tapi gagal masuk tiga besar.
Gagal lima tahun lalu, tak membuat Hansastri patah semangat. Justru makin semangat dan mantap ikut. Apalagi perannya sebagai Kepala Bappeda Sumbar saat ini cukup berandil dalam menyusun RPJMD Sumbar 2021-2026. Gubernur Sumbar Mahyeldi sangat terbantu olehnya.
Seratus hari Mahyeldi-Audy dilantik sebagai kepala daerah, Hansastri sukses menyusun buku kinerja Mahyeldi-Audy selama 100 hari. Hansastri memang bekerja profesional. Diandalkan oleh Gubernur Irwan Prayitno, dan kini dipercaya pula oleh Gubernur Mahyeldi. Bahkan ikut "kompetisi" kali ini, boleh dikatakan usaha sendiri.
Hansastri bukanlah calon yang direkomendasikan atau diberi catatan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi. Dan Mahyeldi sendiri tegas menyatakan tidak ada rekomendasi. Tiga besar hasil seleksi tim pansel, itu pula yang diajukan Gubernur kepada Presiden melalui Mendagri (***)
No comments:
Post a Comment