"Presiden memberikan tiga macam bantuan yaitu 100 unit konsentrator oksigen, obat-obatan serta tambahan vaksin untuk masyarakat Sumatera Barat. Hari ini telah sampai paket obat-obatan," kata Gubernur di BIM, Jumat. (06/8) di Padang.
Dijadwalkan besok, bantuan 100 konsentrator oksigen juga akan mendarat di Sumbar dan segera bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan COVID-19.
Gubernur mengatakan obat-obatan yang dikirim khusus untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri dan akan segera didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Sumbar.
Ia menyampaikan rasa terima kasih masyarakat Sumbar atas perhatian Presiden kepada kondisi penanganan COVID-19 di daerah itu.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menelpon langsung Gubernur Mahyeldi, Kamis (5/8) sekitar pukul 15.20 WIB untuk menanyakan kondisi penanganan COVID-19 di daeah itu.
"Presiden menanyakan perkembangan penanganan COVID-19 di Sumbar. Kita melaporkan kondisi terkini dan Presiden langsung menanggapi dengan memberikan bantuan," kata Gubernur.
Mahyeldi menyebut laporan yang disampaikan diantaranya tentang kenaikan kasus positif di Sumbar. Hal itu disebabkan jumlah testing dan tracing yang ditingkatkan beberapa waktu terakhir.
Kemudian tentang penanganan pasien di Rumah Sakit yang dilakukan secara berjenjang mulai dari RSUD di kabupaten dan kota serta Rumah Sakit rujukan untuk pasien dengan kondisi gejala berat.
"Kita sampaikan bahwa koordinasi antara Rumah Sakit di Sumbar sudah berjalan dengan cukup baik. Ada penambahan tempat tidur yang totalnya cukup banyak sehingga penanganan pasien bisa semakin maksimal," ujarnya.
Persoalan ketersediaan oksigen juga menjadi salah satu laporan yang diberikan Gubernur mahyeldi kepada Presiden dan langsung ditanggapi dengan bantuan 100 unit konsentrator oksigen.
Semakin tingginya animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin COVID-19 juga menjadi perhatian dari Presiden. "Dalam satu minggu ke depan tambahan vaksin akan dikirimkan ke Sumbar. Sementara untuk konsentrator dan obat-obatan dalam satu dua hari ke depan akan dikirim ke Sumbar," katanya.
Mahyeldi menyampaikan perhatian dan bantuan Presiden tersebut seolah "sitawa sidingin" atau obat untuk masyarakat karena Sumbar memang masih kekurangan obat dan vaksin untuk penanggulangan COVID-19.
Ia berharap bantuan itu bisa meringankan beban tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19 di Sumbar.***
(BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
No comments:
Post a Comment