Ali Mukhni saat wawancara |
Pasalnya menurut dia, penghentian proyek jalan tol rute Padang-Pekanbaru tidak ada peran kepala daerah dalam menyikapi hal itu, bahkan terkesan tidak acuh terhadap pembagunan proyek tol skala nasional yang menggunakan dana APBN tersebut.
"Kita sangat kecewa dengan kinerja Gubernur saat ini, karena terkesan kurang peduli terhadap pembebasan lahan tol Padang-Pekanbaru. Perlu diketahui penanggung jawab utama proyek tol ini adalah Gebernur Sumatera Barat," ujarnya kepada Fokussumatera.com, Rabu (01/9) kemaren.
Ia melanjutkan, manfaat tol itu sangat besar bagi masyarakat, terutama nilai ekonominya yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Saya bicara ini selaku tokoh masyarakat, tidak ada nuansa politisnya. Semua yang kita lakukan baik saat menjabat maupun sekarang ini semuanya untuk masyarakat," ulasnya.
Ia melanjutkan, 4 tahun pengerjaan proyek tol Padang-Pekanbaru, baru dapat diselesaikan sekitar 7 km dari 280 km yang ditargetkan. "Tol ini sangat besar manfaatnya bagi pertumbuhan ekonomi di Sumbar. Apalagi daerah ini tidak memiliki SDA (Sumber Daya Alam) seperti Riau dan Palembang yang kaya minyak bumi,"tutur Ali Mukhni.
Lebih jauh ia mengatakan, dari sisi jarak tempuh jika tol ini selesai. Dapat mempercepat jarak perjalanan Padang-Pekanbaru yang secara otomatis mendorong nilai transaksi bisnis Sumbar-Riau.
"Kalau normalnya sekarang waktu perjalanan Padang-Pekanbaru 8 jam dengan travel, namun jika tol ini selesai hanya butuh 3 jam," ucapnya.
Dengan tegas Ali Mukhni menyampaikan, menjadi pemimpin itu jangan hanya berpakaian seperti ulama saja yang setiap saat keluar masuk mesjid. "Kenapa tidak menjadi pengurus MUI saja? Jadi "umara" itu harus juga memikirkan kepentingan seluruh lapisan masyarakat, ekonomi dan agamanya," tangkas Ali Mukhni.(war)
No comments:
Post a Comment