Pengamatan yang dilakukan wartawan media ini pada Jum,'at (17/09) terlihat pantai yang dulunya bersih dan indah dan digunakan sebagai objek wisata pada bulan Safar, kini tidak berbentuk seperti kawasan wisata.
Sampah berserakan, tidak ada akses jalan wisata, pondok-pondok nelayan berdiri tidak karuan. Bahkan air pembuangan rumah tangga mengalir begitu saja tidak ada tempat penampungan.
Syofyan Walinagari Manggopoh mengatakan, semenjak wabah Corona melanda negara tidak ada pembagunan fisik untuk pantai Ulakan, semua dialihkan ke Bantuan Langsung Tunai.
"Lagi pula pantai ini, bukan objek wisata yang tidak terdaftar di Dinas Pariwisata. Makanya dana desa tidak dapat dipakai untuk membangun dan memperbaiki fasilitas yang ada di sana," ungkap Sofyan.
Lanjut Sofyan, sebelum pandemi Corona sudha ada pembangunan sarana jalan wisata di pantai ulakan, namun dihantam oleh abrasi pantai, yang mengakibatkan semua fasilitas pantai rusak dan hancur sampai saat ini.
Sementara itu, Kasi Trantib Camat Ulakan Tapakis, Anesa Satria mengatakan, dana desa dari APBN dapat dipakai untuk infrastruktur di nagari.
"Cuma persoalan sekarang kegiatan fisik banyak dihentikan dan dialihkan dananya ke bantuan langsung tunai. Yang merupakan program pusat membantu warga yang terdampak pandemi covid-19," pungkasnya. (war)
No comments:
Post a Comment