"Ini adalah langkah yang tepat untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari sekolah sehingga bisa diupayakan peningkatan kualitas sehingga kapasitas dari lulusannya juga semakin baik," katanya saat membuka Rakor Program Kerja LPMP Sumatera Barat (Rakor ANBK) di Hotel Grand Zuri Padang, Kamis malam (23/9/2021).
Ia menyebut dengan mengetahui kelemahan, akan bisa dicarikan langkah dan solusi sebagai dasar kebijakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah.
Selain itu assessment itu juga diharapkan bisa menjadi sarana untuk mendapatkan informasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait asesment yang berbasis komputer.
Kemudian kegiatan ini juga mendorong terlaksananya koordinasi yang lebih erat antara provinsi dan kabupaten kota tentang penataan persiapan pelaksanaan asesment nasional.
Mahyeldi mengatakan pendidikan adalah sebuah sistem berkelanjutan yang tidak boleh terputus. Maka kata kuncinya adalah koordinasi.
"Kita di Sumatera Barat berharap koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota bisa terjalin sehingga bisa dilakukan pemetaan potensi anak untuk diarahkan pada jurusan yang sesuai di SMA/SMK," katanya.
Ia menilai siswa yang sekolah pada jurusan yang sesuai dengan bakat dan minatnya atau talentanya akan bisa mendapatkan prestasi lebih baik ketimbang memilih jurusan karena faktor lain seperti misalnya keinginan orang tua.
Hal itu harus dilakukan jika ingin mendapatkan generasi muda yang berkualitas untuk mendukung visi Indonesia Emas pada 2045.
Hadir pada Rakor tersebut Kadis Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri, Kepala LPMP Sumbar, Sofian Asmirza, Kepala BP Paud dan Dikmas Sumbar Wisma Endrimon, Kanwil Kemenag Sumbar, Kepala Dinas Pendidikan se Sumbar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan se Sumbar dan para penanggung jawab ANBK Dinas Pendidikan se Sumbar.***
(BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
No comments:
Post a Comment