Padang Pariaman, Sekda Baru Pilihan Demokrasi Tanpa Intervensi

Oleh Warman

Fokussumatera.com - Selasa (31/08) Bupati Suhatri Bur melantik sekaligus mengambil sumpah Rudy Repenaldi Rilis sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Padang Pariaman di Kantor Bupati IKK (Ibu Kota Kabupaten) Nagari Parit Malintang.

Jauh sebelumnya disaat tim seleksi masih melakukan proses penseleksian  pejabat eselon II, berbagai spekulasipun bermunculan. Atas siapa yang akan menggantikan Jonpriadi yang telah memasuki masa pensiun.

Para pendukung tentunya memiliki jagoannya pula, isupun mulai mengerucut setelah panitia seleksi mengeluarkan hasil keputusan bahwa ada tiga orang yang memiliki kompetensi untuk menduduki jabatan Sekda. 

Akhirnya tanpa mengulur waktu Suhatri Bur meminta pendapat dari berbagai pihak menentukan pilihan yang tepat. Siapakah yang layak menjadi Sekda. Definitif menggantikan Plt. Ali Amran.

Bertepatan dengan dilantiknya mantan Kadis. DPMPTSP itu sebagai Sekda. terjawab sudah teka-teki yang selama ini jadi perbincangan banyak kalangan. Rumor yang sebelumnya berkembang siapa yang akan mengkomandoi birokrasi dan ASN di Pemerintahan Padang Pariaman, dapat terbantahkan.

Rudi berhasil menggungguli dua putra terbaik lainnya yang sama-sama memiliki kemampuan dibidangnya masing-masing. Yang pada akhirnya alumni STPDN itu menjadi pilihan terakhir dan diberi kepercayaan oleh Suhatri Bur, membantu dirinya menata pemerintahan 3 tahun kedepan.

Pelantikan Rudi sebagai Sekda. sekaligus menggeser stigma selama ini bahwa setiap penggangkatan pejabat eselon II dipemerintahan penuh dengan muatan politis. Jarum jam bergesr 180 derajat semuanya berjalan dramatis, dan tidak bisa dipungkiri pula tentunya ada yang merasa kecewa atas keputusan Bupati tersebut.

Terlepas dari rasa suka dan tidak suka, tentunya bupati banyak memiliki pertimbangan memilih orang yang tepat membantu dirinya dalam mengatur tata kelola pemerintahan. Apalagi ditengah defisitnya APBD dan Wabah Corona yang belum berakhir.

Patut kita acungkan jempol pada tim pemenangan Suhatri Bur yang dengan leluasa tanpa intervensi memberikan hak prerogatif sepenuhnya pada Bupati terpilih dalam menentukan pilihannya.  Sekaligus sebagai pelajaran sejarah demokrasi terbaik yang pernah ada di Padang Pariaman. 

"Biduak Lalu Kiambang Batawuik, untuk itu marilah kita lupakan semua rasa kekesalan dikarenkan ada keinginan yang tidak terpenuhi. Mari bergandengan tangan membangun Kabupaten yang sudah berusia 188 tahun ini, agar lebih baik lagi kedepannya.