"Saat ini penyebaran kasus COVID-19 di Sumbar sudah jauh melandai namun sesuai arahan presiden kita tetap mewaspadai kemungkinan lonjakan kasus saat pembelajaran tatap muka di sekolah dimulai juga mengantisipasi keramaian saat tahun baru," kata Gubernur Sumbar mahyeldi usai mengikuti pertemuan dengan Presiden RI dan seluruh kepala daerah di Indonesia secara virtual dengan aplikasi zoom, Senin (25/10/2021).
Kemungkinan penyebaran COVID-19 di sekolah yang harus diwaspadai adalah di kantin saat siswa istirahat karena itu pihak sekolah di ingatkan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama memantau lokasi yang dinilai rawan seperti kantin.
Sementara untuk momentum perayaan tahun baru akan di evaluasi kembali agar tidak muncul banyak kerumunan yang bisa menjadi cluster penyebaran COVID-19.
Mahyeldi mengatakan Pemprov Sumbar sudah mengambil langkah untuk mewaspadai kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 diantaranya dengan mewajibkan tempat wisata pusat kuliner dan mall menyertakan syarat telah divaksin untuk masyarakat yang ingin mengaksesnya.
Saat ini di Sumbar dari semua indikator terkait COVID-19 hanya capaian vaksinasi yang dinilai masih relatif rendah karena itu upaya untuk meningkatkan capaian itu terus dilakukan dengan berbagai cara dan melibatkan berbagai pihak.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyampaikan positifity rate kita (Indonesia) sudah di bawah standar WHO, tetapi trend hampir di semua negara mengalami lonjakan kasus positif COVID-19.
Hal ini karena mulai longgarnya protokol kesehatan karena itu ia mengingatkan lonjakan sekecil apapun harus hati-hati dan di waspadai.
"Sekecil apapun kenaikan kasus tetap harus di waspadai. Untuk itu gubernur menyampaikan kepada Bupati, Walikota, Kapolda, Danrem dll agar tetap mengawasi dan berhati-hati. Saya mengingatkan semuanya agar memaksimalkan platform pedulilindungi," tegasnya.
Kegiatan itu diikuti oleh seluruh kepala daerah di Indonesia secara virtual.*
(BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
No comments:
Post a Comment