Di lokasi pariwisata didapatkan berbagai keluhan disampaikan masyarakat, diantaranya dampak pandemi Covid-19, membuat pengunjung menjadi sepi, sehingga berdampak pada pendapatan masyarakat.
Selain itu, masyarakat meminta agar jalan menuju ke lokasi lubuk Nyarai bisa dibangun, karena banyak wisatawan melakukan heking.
Wali nagari yang didukung Kelompok sadar wisata Lubuk Nyarai meminta agar pemerintah menggandeng stakeholder selular membangun tower, agar internet bisa diakses.
"Masyarakat khususnya Pokdarwis meminta agar jalan, dan penerangan bisa ditingkatkan, selain itu akses internet juga amat dibutuhkan, dengan kebijakan pemerintah menggandeng stakeholder selular," ulas Nurnas, Kamis (28/10).
Ditambahkannya, akses jalan menuju ke lokasi juga sudah terjadi kerusakan pada Turab pengairan, perlu gerak cepat pemerintah khususnya PU, agar segera memperbaiki, sehingga bisa dinikmati masyarakat.
"Meskipun daerah ini tersuruk, namun memiliki keindahan alam yang luar bias, ada lubuk, goa dan lain sebagainya, dengan adanya lokasi wisata ini maka ilegal loging menjadi habis, tingkat kenakalan remaja juga jauh berkurang, maka perlu adanya perhatian khusus, sehingga pendapatan masyarakat melalui pariwisata dapat ditingkatkan, ini merupakan kunjungan saya kedua, dan akses jalan menjadi focus saat ini," ungkap Nurnas.
Ditegaskan Nurnas pula, ketika stadium selesai maka akses jalan bukan lagi hal yang harus ditunda, agar segera dilakukan pembangunan atau perbaikannya oleh pemerintah.
"Meskipun daerah tersebut belum ada home stay, namun saat ini masyarakat sudah membuat beberapa pos, namun sudah banyak yang perlu diperbaiki, dan masyarakat menginginkan daerah ini menjadi desa wisata," tambah Nurnas lagi.
Usai mengunjugi daerah wisata, HM. Nurnas yang merupakan sekretaris komisi 1 dari fraksi Partai Demokrat, mengunjungi petani bawang, dikecamatan yang sama.
Ketika mengunjungi Singguliang, Nurnas mendapatkan bagusnya irigasi, tapi masyarakat masih membutuhkan combain, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan hasil pertanian.
Masyarakat juga meminta solusi untuk menstabilkan harga pupuk, sehingga dapat terjangkau masyarakat, karena subsidi pupuk sudah dihapuskan.
Selain itu, dengan irigasi bagus juga perlu perbaikan pengairan menuju sawah, termasuk juga jalan untuk mengangkat benih,pupuk dan hasil pertanian, saat ini jalan tersebut belum ada.
Ada keunikan di nagari Singguliang, kelompok Tani Harapan Jaya dengan ketua kelompoknya Yusuf, wali korong Fikri, melakukan penanaman bawang yang sudah cukup lama, padahal daerah ini bukan daerah dingin.
Bawang yang ditanam masyarakat Singguliang, bibitnya berasal dari Brebes, dan hasil mereka jauh lebih tinggi dari derah lain, dengan perbandingan bibi 100 kg , menghasilkan 1,2 Ton, sementara daerah lainnya hanya bisa menghasilkan 1 Ton dengan jumlah bibit sama.
Petani bawang Singguliang juga memakai pupuk anorganik, dengan perbandingan 70:30, artinya kimiawinya lebih sedikit.
Masyarakat ingin agar Nurnas bisa membawa kepala dinas pertanian ke lokasi mereka, agar tau kalau hasil produksi mereka jauh lebih baik, dengan kadar air lebih rendah dibanding bawang lainnya.
"Para petani bawang berharap agar stabilisasi harga terjamin, dengan ikut sertanya dinas pertanian dalam memasarkan dan membantu stabilisasi harga," ulas Nurnas.
Ditambahkannya, kalau daerah lain hanya bisa panen 2 kaki dalam se-tahun, namun di Singguliang bisa panen 3 kali dalam se-tahun, dengan kualitas terbaik.
"Mereka juga butuh cultivator paket 8, sehingga bisa lebih cepat para petani melakukan aktifitas dan produksi bisa lebih ditingkatkan," tambah Nurnas.
Pada saat itu, HM. Nurnas berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat pada pihak pemerintah dan akan merealisasikan bantuan pada 2022 dilanjutkan pada 2023.
"Dengan program unggulan gubernur pertanian, mestinya lebih konsens untuk peningkatan pertanian, namun dinas terkait tidak ada yang terintegrasi, karena pertanian butuh air melalui irigasi yang merupakan kewenangan PU, maka dinas pertanian mestinya berkordinasi dengan balai sungai, dan dirasakan sangat lemah pengawasannya," tegas Nurnas.
Dalam hal perbaikan irigasi kabupaten Padang Pariaman memang tidak mampu, maka pemerintah provinsi harus melakukan bantuan, baik dalam bentuk Hibah dan lain sebagainya.
Diakhir pertemuan Nurnas juga meminta agar masyarakat jangan takut melakukan vaksin, sehingga pandemi bisa berakhir, agar perekonomian berjalan lancar kembali, dan Masyarakat kembali bergairah.
"Kita Padang Pariaman termasuk diperingkat bawah dalam hal vaksin, maka saya menghimbau agar segera vaksin, saat ini pihak TNI khususnya Lantamal dan Polri sudah melakukan secara rutin, hati mari bersama kita ikut, jangan takut, agar pandemi lebih cepat teratasi," himbau Nurnas mengakhiri.(***)
No comments:
Post a Comment