Kegiatan yang sempat tertunda selama 3 bulan ini karena menunggu penerimaan tanda jasa dari Kwartir Nasional turut dihadiri unsur Forkopimda Kabupaten Lima Puluh Kota, Unsur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Pengurus Kwarcab Lima Puluh Kota, Ketua Mabigus se-Kabupaten Lima Puluh Kota dan peserta upacara.
Sementara itu, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt.Bandaro Rajo dalam kesempatan itu menyampaikan, sambutan Ketua Kwatir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Pur) Drs. Budi Waseso mengatakan, momentum ini merupakan hari yang disambut dengan suka cita oleh para anggota gerakan Pramuka, karena organisasi kepramukaan kita telah genap berusia 60 tahun.
"Sekalipun sesungguhnya, gerakan pendidikan pramuka di Indonesia berusia jauh lebih tua, namun sejak 60 tahun lalu kita tidak lagi terpecah-pecah, melainkan menyatu dalam satu wadah yang disebut gerakan pramuka," ujar Safaruddin dalam membacakan sambutan Ketua Kwatir Nasional Gerakan Pramuka.
"Peringatan hari pramuka adalah wujud dari rasa syukur kita kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan berkah persatuan dalam wadah tunggal, gerakan pramuka," sambungnya.
Sehingga menurutnya, walaupun kita bergembira dapat mengikuti peringatan Hari Pramuka dan sekaligus perayaan 60 tahun gerakan pramuka pada saat ini, tetapi Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun terakhir membuat kita harus disiplin.
"Saya juga mengajak kakak-kakak dan adik-adik untuk terus berkegiatan kepramukaan, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Salurkan kreativitas kakak-kakak dan adik-adik dengan membuat kegiatan kepramukaan yang tak melanggar protokol kesehatan, namun tetap dapat diikuti dengan riang gembira," tuturnya.
"Mari kita peringati 60 tahun gerakan pramuka ini dengan tetap bersemangat, tetap berusaha hidup sehat dengan mematuhi protokol kesehatan dan tetap berusaha membantu mereka yang memerlukan pertolongan kita, jangan pernah menyerah serta berputus asa, melaingkan kita menahan diri, prihatin dan berusaha membantu menanggulangi Pandemi tersebut," tambahnya.
Menurutnya, gerakan pramuka memang bukan merupakan organisasi bantuan sosial, namun sebagaimana yang disebutkan dalam Kode Kehormatan berupa Satya dan Darma Pramuka, pramuka tetap menunjukkan baktinya membantu mereka yang membutuhkan bantuan.
"Hal itu sejalan pula dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka dalam hari pramuka tahun lalu, agar para pramuka melaksanakan dua gerakan. Pertama, gerakan Kedisplinan nasional dengan mewujudkan perilaku mematuhi Prokes dan gerakan kepedulian nasional dengan mewujudkan sikap empati dan simpati menolong sesama," pungkasnya.
Acara ditutup dengan penyematan tanda Lencana melati sebanyak 4 orang, lencana pancawarsa 6 (1 orang), pancawarsa 5 (7 orang), pancawarsa 4 ( 1 orang), pancawarsa 3 (2 orang), pancawarsa 2 (12 orang), pancawarsa 1 (8 orang).(Edo Yuliardi)
No comments:
Post a Comment