Informasi dari pihak kanit reskrim Polsek Pariaman, Rinto Alwe mengatakan, penemuan mayat di Desa Palak aneh, Kecamatan Pariaman Selatan terjadi pada Jum'at siang (5/11).
"Dengan identitas Korban Erman, (35) statusnya merupakan ODGJ. pemeriksaan di TKP ditemukan tanda tanda kekerasan yang dialami korban, diduga dilakukan oleh saudara kandungnya Asril (32) tahun, yang juga mengalami ODGJ," ungkap Rinto.
Untuk saat ini lanjutnya, kita mengamankan pelaku, kemudian membuatkan surat pernyataan dengan pihak keluarga/ahli waris untuk penolakan visum luar dan Autopsi.
"Untuk mayat Korban diminta oleh Pihak keluarga/ahli waris agar diselenggarakan segera. Dan pemakaman seperti biasanya yang telah disepakati oleh Kepala Desa, Kadus dan ninik mamak serta tokoh masyarakat lainnya,"pungkasnya.
Pihak Kepolisian juga melakukan kordinasi dengan dinas Sosial Kota Pariaman dalam hal penanganan pelaku Asril (ODGJ) untuk dikirim ke RS HB. Saanin Padang.
Sementara itu Kepala Desa Palak Aneh membenarkan penemuan mayat warganya itu didalam rumah korban yang sudah dalam kondisi membusuk.
Foto pelaku Azwir (ODGJ) yang merupakan adik korban, saat diamankan warga setempat. |
"Pertama kali diketahui tetangga korban yang hendak mengambil kayu bakar dibelakang rumah. Saksi mencium bau busuk yang keluar dari belakang dapur korban,"ungkapnya.
Kecurigaan bertambah karena sudah lima hari, ODGJ itu tidak keluar rumah. Yang biasanya keluar untuk mencari pinang ataupun besi bekas untuk dijual, namun tidak terlihat keberadaannya.
"Kemudian saksi mengintip kedalam dapur rumah korban, ternyata terlihatlah jasad korban terbujur kaku dan membusuk dan kemudian saksi memanggil warga lain,"ungkap Azwir.
Ia mengungkapkan, bahwa rumah kedua saudara kandung yang dalam kondisi ODGJ tersebut sangat jarang didekati. Karena keberadaan salah satunya (pelaku) yang sering membawa parang dan mengamuk tak tentu arah.
Pada kesempatan lain, Plt. Kadis. Sosial M. Roem mengatakan, bahwasanya korban yang meninggal dan pelaku merupakan saudara kandung dalam kondisi ODGJ.
Ia mengungkapkan, untuk kota Pariaman ada sekitar 17 orang ODGJ, jumlah terbanyak ada di Palak Aneh sebanyak 10 orang.
"Untuk itu kedepan kita akan bekerjasama dengan pihak desa, bagaimana penanganan orang gangguan jiwa ini dapat termaksimalkan dan agar kejadian serupa tidak terulang lagi,"ungkapnya.
Ia menambahkan, misalkan dengan diberikan pelatihan, pemberian obat rutin dan pengawasan yang ketat.
"Karena kalau gejalanya sudah tinggi, ODGJ susah mengatasinya terpaksa dipasung dan dikirim ke Bengkulu. Sedangkan kalau masih gejala rendah dapat ditangani di RSJ HB. Saanin Padang," pungkasnya.(war)
No comments:
Post a Comment