"Secara kualitas, lulusan SMK bidang kepariwisataan ini sudah sangat baik. Tinggal dipoles sedikit bisa langsung terjun ke dunia usaha. Maka kerjasama antara SMK dan organisasi kepariwisataan adalah langkah yang perlu diapresiasi," katanya saat menutup acara Rakor Kemitraan dengan Institusi Pasangan di Padang, Jum'at (19/11/2021).
Audy mengatakan beberapa waktu terakhir ia telah berkeliling ke SMK yang berbasis tata boga, tata busana, kerajinan tangan, kesenian.
"Produk yang dihasilkan ternyata luar biasa. Mereka sudah bisa dibilang sedikit lagi bisa siap pakai. Tinggal sedikit polesan," katanya.
Tinggal memperkuat kemampuan soft skill yang sangat diperlukan dalam pendidikan vokasi kepariwisataan seperti cara komunikasi, bicara di depan orang, melayani tamu dan segala hal terkait services.
"Pelayanan adalah salah satu yang masih perlu ditingkatkan pada sektor pariwisata Sumbar. Ini bisa diperkuat saat dalam pendidikan di SMK," ucap audy.
Audy menyebut pihaknya baru saja selesai beraudiensi dengan BPK RI. Salah satu saran BPK tentang pendidikan vokasi adalah melakukan tracing terhadap lulusan SMK sehingga bisa dipetakan apakah lulusan vokasi di Sumbar dapat diterima di dunia usaha lokal, ataukah tidak tertampung dan keluar provinsi atau malah bekerja keluar negeri.
"Ini salah satu yang harus kita kerjakan," ujarnya.
Sementara itu Kadis Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri mengatakan rakor yang digelar adalah upaya untuk mendekatkan SMK dengan dunia usaha.
"Kita gelar rakor dengan Kepala SMK, guru dan asosiasi profesi kepariwisataan seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbat, Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Sumbar, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumbar, Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Sumbar," katanya.
Ia berharap dengan upaya yang dilakukan ke depan lulusan SMK bisa langsung diserap dunia kerja.***
(BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
No comments:
Post a Comment