"Jangan terbebani. Bermain lepas saja. Bermain dengan hati. Mudah-udahan hasil terbaik mengikuti," katanya saat bertemu dengan 27 pemain SPFC di Pekanbaru, Senin pagi (29/11/2021) sebelum pertandingan.
Audy yakin dari materi pemain di atas kertas, Semen Padang FC lebih unggul. Apalagi Semen Padang memiliki sejarah panjang yang telah memupuk mental pemain.
"Selama ini kalau kita lihat kekalahan Semen Padang FC selalu tipis. Artinya secara kualitas tidak ada masalah, hanya keberuntungan yang kurang," ucap Audy.
Ia mengatakan doa dari seluruh pecinta bola Ranah Minang akan menyertai pemain dalam pertarungan hidup mati nanti. Doa itu semoga menjadi semangat untuk meraih hasil terbaik meskipun harus main di luar kandang .
Ke depan, Audy mengajak manajemen Semen Padang FC untuk saling berkolaborasi. Pemprov Sumbar, katanya, meski tidak membawahi manajemen SPFC tetapi akan tetap memberikan suport. "Kita akan bantu carikan sumber dana lain selain dari PT Semen Padang. Namun untuk itu kita harus bisa bertahan di liga dua musim depan," ujarnya.
Ia menyebut sangat terbuka untuk berdiskusi, termasuk mencari solusi pendanaan lain. "Kita memahami Sumbar bukan provinsi berbasis industri seperti Jawa sehingga kekuatan financial tidak sekuat tim-tim di Jawa. Tetapi pasti ada solusi lain yang bisa dikapitalisasi untuk membawa Semen Padang FC kembali ke tempat sebenarnya di Liga I," katanya.
Dalam laga hidup mati kontra KS Tiga Naga pada Senin (29/11) pukul 15.15 WIB itu, Semen Padang FC wajib membawa pulang tiga angka untuk bisa bertahan di liga dua. Namun jika hasilnya seri, apalagi kalah, SPFC dipastikan terdegradasi ke liga III.***
(BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
No comments:
Post a Comment