Aminuddin, (Direktur PDAM Padang Pariaman) |
Ia mengatakan salah satu upaya yang ia lakukan dalam membenahi perusahaan tersebut adalah dengan membuat pola kekompakan dalam bekerja sebagaimana regulasi yang ditentukan.
"Kekompakan dalam bekerja terutama dalam membenahi adminsitrasi dan managemen. Tentunya dimulai dari niat yang baik juga sehingga setahap demi setahap perusahaan daerah ini dapat sembuh dari kondisi sakitnya," ujar Aminuddin.
Ia mengatakan, secara geografis Padang Pariaman memiliki sumber daya air yang melimpah dengan berbagai potensi untuk dikembangkan.
"Artinya tinggal kita mengelola dan memanfaatkannya. Bisa kita lihat berapa banyaknya air yang mengalir dari pegunungan yang bermuara ke laut. Nah disanalah kita melihat peluang bahwa daerah ini kaya akan air bersih," pungkasnya.
Aminuddin mengungkapkan saat ia mulai memimpin sebagai direktur ditahun 2017, perusahaan ini berada dalam kondisi tidak sehat.
"Banyak yang harus perlu dibenahi ketika itu. InsyaAllah dengan niat untuk melakukan perubahan secara perlahan perusahaan mulai bangkit," ujarnya.
Sekarang lanjutnya, 17 Kecamatan dan 102 nagari sudah teraliri air bersih, hanya tinggal satu, nagari koto bangko. Karena belum dimasuki pipa sambungan air bersih kesana.
Ia mengakui masih ada masalah dilapangan karena faktor alam, misalkan pipa yang bocor, dikarenakan pembengkakan debit air. "Mungkin di daerah itu tekanan airnya tinggi, namun pelanggannya masih sedikit,"ungkap Aminuddin.
"Kedepan kita optimis perusahaan akan terus melangkah kearah yang lebih baik lagi. Tentunya dengan melahirkan keterbukaan dan perbaikan managemen, untuk kemajuan PDAM," sambungnya.
Ia juga menceritakan pengalaman bekerja selama 32 tahun di PDAM, dari tahun 1988. Sehingga berbagai Tekhnis dan pengelolaan administrasi sudah dia pahami.
"Dan yang perlu kita ketahui sebanyak Rp 52 milyar utang PDAM dari berbagai bentuk pinjam semenjak 1994 sudah dinolkan oleh pemerintah pusat, melalui Perda (Peraturan Daerah)," tuturnya.
Alhamdulillah lanjutnya, jumlah sambungan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), saat ini sudah mencapai 2.500 ditambah reguler 1.100 lebih, total 3.600 di tahun 2021.
Ketika awal ia menjabat di 2017 hanya ada 8000 sambungan, kemudian mengalami peningkatan hingga sekarang sudah bertambah menjadi 30.000 sambungan dan yang aktif sebanyak 28.000 sambungan dengan menyumbang pemasukkan di atas 1 milyar setiap bulan dari rekening air yang dibayarkan.
"Alhamdulillah sekarang perusahaan sudah memiliki fasilitas lengkap, mobil operasional ada 15 unit. Dan setiap kepala unit sudah memiliki satu mobil operasional. Untuk PAD Kita masih pembenahan, namun kita akan terus mengarah ke sana," ungkapnya (wrm)
No comments:
Post a Comment