Pada acara yang bertempat di Balai Kaliki Kota Payakumbu tersebut, Supardi menekankan pentingnya pendidikan moral kepada generasi muda untuk mengantisipasi kasus-kasus yang bisa mencoreng ABS-SBK, salah satunya kekerasan seksual pada anak dibawah umur.
" Bicara masalah budaya mesti berkaitan dengan generasi muda. Sesuai dengan kondisi sekarang banyak perbuatan-perbuatan yang tidak pernah terjadi ditengah masyarakat namun terjadi. Tentunya ini berkaitan dengan penurunan moral," katanya.
Dia menjelaskan dalam beberapa bulan terakhir, Sumbar dihebohkan dengan pemberitaan kekerasan seksual terhadap anak-anak dibawah umur, bahkan perbuatan menyimpang itu melibatkan seorang kakek kepada cucunya. Secara agama itu sangat dikutuk, bahkan binatangpun tidak mau melakukan hal itu.
Berangkat dari kenyataan tersebut, lanjut Supardi, harus ada langkah-langkah strategis dalam membangun moral.
"Jika tidak ada upaya-upaya strategis dalam pendidikan moral, entah kasus menyimpang apa lagi yang akan terjadi pada Sumbar dimasa depan, " tegas Supardi.
Terkait dengan Balai Kaliki, Supardi akan mengupayakan akan merehap arsitektur bangunan tersebut, untuk menegaskan sebagai tempat destinasi kebudayaan. Dengan keuangan daerah mungkin belum bisa, hanya untuk iven saja, namum anggaran pusat bisa dioptimalkan untuk rehap.
Untuk sekarang, kondisi bangunan Balai Kaliki mengalami pelapukan, diketahui bahwa destinasi ini pernah mendapatkan juara nasional sebagai desa budaya.
Dalam workshop kali ini, jelas Supardi, mengusung tema " Pewarisan Kearifan Lokal Pada Generasi Muda Menuju Ketahanan Adat dan Budaya"
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Gemala Ranti mengatakan komitmen untuk membina peningkatan taraf sosial kehidupan masyarakat, hal ini selaras dengan program strategis gubernur dalam menanamkan nilai kebudayaan kepada masyarakat khususnya rang mudo.
Penanaman nilai-nilai ABS-SBK penting pada generasi muda, untuk itu pada workshop yang dilaksanakan pada tiga hari ini 3-5 Desember 2021 akan diisi oleh pemateri yang kompeten dalam menunjang penanama nilai-nilai adat dan budaya, salah satunya Ketua DPRD Sumbar Supardi.
" Untuk peserta yang mengikuti bimtek berasal dari Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluhkota, jumlahnya 50 orang," katanya. (faiz)
No comments:
Post a Comment