"Indeks pendidikan menjadi faktor utama dalam mencapai indeks pembangunan manusia. Menjadi kewajiban seluruh jajaran dinas pendidikan meningkatkan kualitas SDM yang berakhlak mulia, terampil dan berdaya saing," kata Mahyeldi saat pelantikan di Padang, Sslasa (14/12/2021).
Ia menyebut sejak lama Sumbar memang telah diakui sebagai gudang SDM, bukan fisik. Sehingga meski jumlah penduduk orang Minang hanya 4 persen dari penduduk Indonesia tetapi tokoh yang muncul tidak kurang dari 2000 orang. Labih banyak dari daerah lain.
Tradisi kepemimpinan, tradisi ketokohan itu sudah ada di Sumbar karena itu harus bisa mengambil peran dalam visi Indonesia Emas, Indonesia menjadi lima besar negara di dunia.
Tapi perlu usaha keras untuk bisa mencapainya karena pendidikan di Sumbar sudah mulai ditinggalkan oleh tetangga, Riau.
"Kita harus tau informasi ini dan paham. Paham artinya mencarikan jalan keluar, solusi terhadap kekurangan kita sendiri agar ke depan pendidikan Sumbar bisa kembali menjadi yang terbaik," ujarnya.
Karena itu pendidikan harus kondusif. Kepala sekolah dan jajaran harus solid dan mampu membangun teamwork. Kesuksesan sekolah tidak hanya karena kepala sekolah tetapi juga oleh guru.
Karena itu hak kepala sekolah, hak guru harus ditunaikan cermat dan tepat waktu agar bisa fokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Guru-guru yang memiliki metode mengajar yang paling baik harus diberikan reward demikian juga kepala sekolah, yaitu kepala SMA yang banyak mengantar lulusan ke perguruan tinggi, kepala SMK yang mengantarkan lulusan ke dunia kerja.
Karena orientasinya berbeda maka pendekatan yang dilakukan kepala sekolah juga harus berbeda.
Ia menyebut untuk mendukung semua itu, Pemprov Sumbar telah mengalokasikan anggaran yang sangat besar lebih dari 40 persen dari total APBD 2022.
Ikut hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Kepala BKD Sumbar, Kacapdin se sumatera barat.***
(BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
No comments:
Post a Comment