"Saat ini museum dan auditorium sudah terbangun. Kedepan akan kita kembangkan lagi untuk kawasan ekonomi, wisata dan pendidikan sehingga masyarakat sekitar bisa pula mendapatkan manfaat," katanya usai menghadiri Upacara Peringatan HBN ke-73 di Koto Tinggi, Minggu (19/12).
Pengembangan kawasan ekonomi sangat tepat dilakukan kerena Koto Tinggi merupakan pusat segi tiga emas dari Limapuluh Kota, Agam dan Pasaman.
Jarak antara Koto Tinggi ke Palupuh Agam hanya 50 kilometer, sementara ke Pasaman hanya 25 kilometer. Sudah ada akses jalan yang saat ini dalam pengerasan. Ke depan akses jalan itu bisa dibangun agam lebar sehingga akan mendekatkan tiga daerah.
"Akses dari Padang juga akan semakin dengan via Palupuh Agam," katanya.
Koto Tinggi juga menyimpan banyak potensi pariwisata. Desa Saribu Gonjong (Sarugo) baru saja mendapatkan peringkat 4 nasional Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata.
Objek wisata sejarah PDRI juga tersimpan pada beberapa titik di Koto Tinggi yang bisa dikembangkan sebagai wisata sejarah.
"Kita juga akan mengembangkan sektor pendidikan sehingga daerah ini akan ramai dan perekonomian masyarakat terangkat," katanya.
Sementara terkait Hari Bela Negara (HBN) ia mengatakan harus dimaknai untuk memberikan segala yang terbaik untuk bangsa dan negara.
"Siapapun kita, dimanapun kita harus memberikan yang terbaik untuk bangsa dan Negara," ujarnya.
Sementara itu Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha mengatakan Bela Negara adalah hak sekaligus kewajiban seluruh anak bangsa.Peringatan HBN didasarkan pada peristiwa PDRI di Sumbar saat pejuang mempertahankan eksistensi Indonesia di tengah gempuran agresi militer II Belanda.
"Ini adalah sebuah kebahagiaan untuk bisa memperingati langsung HBN di pusat perjuangan PDRI," katanya.
Dalam upacara peringatan HBN tersebut Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha membacakan amanat dari Presiden Joko Widodo. Sementara ikrar Bela Negara dibacakan Gubernur Mahyeldi.***
(BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
No comments:
Post a Comment