"Ini proses organisasi yang harus dihormati. Tidak ada tekanan atau arahan apa pun dari Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid terhadap revisi Pengurus Kadin Provinsi Sumbar ini, semua berjalan sesuai aturan saja," kata Ketum Kadin Sumbar H. Ramal Saleh di Padang, Minggu (30/1/2022).
Adu domba dari sejumlah pihak yang mengatakan bahwa Arsjad Rasjid melawan pengusaha Minang hanyalah ilusi, isapan jempol belaka. Sebab beberapa pengurus yang tergusur akibat revisi SKEP 244 adalah yang tidak aktif, tidak punya program memajukan Kadin selama jadi pengurus dan telah pula direkomendasikan untuk direvisi oleh beberapa kali Rapat Pleno Pengurus Kadin.
Sejak H. Ramal Saleh menang telak sebagai Ketum dalam Musprov Kadin mengalahkan Budi Syukur, badai kepengurusan Kadin tidak pernah reda, ada-ada saja yang dipermasalahkan oleh oknum yang tidak ingin Kadin Sumbar maju. Termasuk menjelang Munas Kadin, dimana terdapat faksi-faksi yang akhirnya dapat disatukan dengan baik oleh Ramal Saleh untuk mendukung penuh Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.
Menurut H. Ramal Saleh yang didampingi WKU OKK Kadin Sumbar Ir. Nasirman Chan alias Aciak, tidak masuknya nama-nama beberapa orang pengurus Kadin Sumbar sebelumnya seperti Basril Djabar (Ketua Dewan Penasehat) dan Asnawi Bahar (Wakil Ketua Dewan Penasehat sekaligus mantan Ketum Kadin Sumbar), Budi Syukur (Ketua Dewan Pertimbangan), Aim Zein (WKU Pariwisata) sudah sesuai dengan aturan, mekanisme organisasi dan merupakan pilihan terbaik demi Kadin Provinsi Sumbar hebat kedepan dan berjalannya program-program Kadin.
Kata Wakil Ketua OKK Kadin Sumbar Ir. Nasirman Chan aturan yang sesuai AD/Art bahwa Dewan Pengurus Kadin Provinsi Sumbar dibawah Ketum H. Ramal Saleh telah menjalani proses untuk revisi kepengurusan, mulai dari Rapat Pleno Pengurus Kadin Sumbar tanggal 13 Agustus 2019, dilanjutkan Rapat Pleno Pengurus Kadin Sumbar tanggal 25 Agustus 2020 dan terakhir dilakukan Rapimprov Kadin Sumbar tanggal 28-29 November 2020 di Hotel Kryad Bumi Minang, Padang yang memberikan amanat Kepada Ketum Kadin Provinsi Sumbar untuk melakukan revisi pengurus.
Pasca revisi, Kadin Sumbar sedang bergairah melakukan berbagai kegiatan, baik dengan Bank Indonesia, Pemprov Sumbar, Himpunan dan Asosiasi. Bahkan dalam waktu dekat sedang merancang pelaksanaan Kadin Expo 2022 bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar. Selain itu konsolidasi kepada Kadin Kabupaten/Kota yang sebagian besar sudah berakhir periodesasinya.
Tokoh masyarakat Sumbar H. Masful menilai, politik adu domba adalah peninggalan zaman penjajahan. Masful heran jika ada oknum yang tidak ingin Kadin Sumbar maju masih menggunakan politik adu domba ini. "Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Kadin Provinsi ini sudah berpuluh tahun usianya di Sumbar, tetapi ketika kepengurusan ini diterima oleh H. Ramal Saleh mungkin hanya stempel saja asetnya. Artinya mereka sebelum sebelum ini juga belum banyak berbuat untuk Kadin," kata H. Masful yang merupakan mantan Wakil Ketua DPRD Sumbar.
Sinergitas Kadin Sumbar dengan Pemprov Sumbar yang kini mulai tercipta hendaknya dijadikan momentum baik untuk menolong dunia usaha yang jatuh karena pandemi Covid-19. "Ayo bangkit Kadin Sumbar, ayo bangkit dunia usaha kita terutama swasta, UMKM dan koperasi," kata H. Masful.
Dukungan penuh terhadap kepemimpinan Kadin Sumbar dibawah H. Ramal Saleh juga disampaikan oleh pengusaha industri pupuk yaitu H. Irwan Tazar, yang menilai bahwa Kadin yang sekarang adalah inklusif dan kolaboratif. Karena itu bisa diwujudkan dalam kebersamaan dan kekompakan seluruh elemen masyarakat.
Irwan Tazar menyayangkan adanya pihak-pihak yang mengadu domba dan berusaha mengganggu kinerja Kadin Sumbar sekarang. Padahal pasca pandemi Covid-19 diperlukan aktifitas Kadin Sumbar untuk membangkitkan sendi-sendi ekonomi yang lumpuh. Geliat membangkitkan ekonomi itu bersinergi dengan Pemprov Sumbar dan seluruh elemen yang ada. (*)
No comments:
Post a Comment