Mengangkat tema "Wujudkan Generasi Islami Yang Cerdas dan Berbudaya", lomba yang pertama kali diadakan di Limapuluh Kota ini dibuka oleh Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo, Jum'at (28/01). Lomba kali ini dibagi dalam dua kategori yaitu Bercerita Tauhid dan Bercerita Legenda Limapuluh Kota dengan peserta dari guru PAUD, PKK dan Bundo Kanduang di Limapuluh Kota. Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indrawati beserta jajaran, Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin, Ketua Bundo Kanduang Zulmainis beserta para undangan.
Dengan antusias yang tinggi Bupati Safaruddin dalam sambutannya mengatakan bahwa kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bunda PAUD dan Bundo Kanduang dapat dijadikan acuan oleh Perangkat Daerah lain di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota bagaimana menyelenggarakan kegiatan dalam kondisi keterbatasan anggaran. "Usaha yang ditunjukkan Bapak Ibu dalam menyelenggarakan lomba ini semoga memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak-anak kita dan menjadi pemicu kebangkitan pendidikan di Limapuluh Kota dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang Madani, Beradat, dan Berbudaya yang berlandaskan keimanan," tuturnya.
Seterusnya ia mengatakan, bercerita merupakan suatu metode yang luar biasa dalam menyampaikan suatu pesan, hal yang bukan saja hanya digemari oleh anak-anak tapi juga orang dewasa. Bupati juga mengatakan bercerita juga dapat mengangkat budaya daerah yang selama ini jarang diketahui oleh banyak orang dan memiliki makna yang bisa dijadikan pelajaran dalam mendidik anak kedepannya. "Selain ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya, pendidik di PAUD juga berperan penting membantu orang tua dalam mengajarkan Tauhid kepada murid-muridnya", paparnya. Disini Bupati Safaruddin juga mengajak generasi milenial sekarang dengan berbagai kecanggihan teknologi informasi, jangan samapi mengabaikan tauhid untuk kebutuhan utama dalam hidupnya. Di akhir sambutan, Safaruddin berharap lomba bercerita akan terus dilaksanakan dan menjadi agenda rutin tetapi dengan peserta yang lebih banyak lagi sehingga tercipta generasi muda yang selain bertauhid juga cinta akan budayanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin memberikan apresiasi tinggi kepada panitia acara yang telah sukses menyelenggarakan lomba bercerita ini. Seterusnya, ia berharap dengan lomba ini dapat membantu visi dan misi Bupati-Wakil Bupati Safaruddin-Rizki dalam mewujudkan Limapuluh Kota yang Madani, Beradat dan Berbudaya dalam kerangka _Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah_. Selaku salah satu penggagas pentas seni ini, Nevi Safaruddin mengungkapkan latar belakang pelaksanaannya didasarkan atas keprihatinannya bersama TP-PKK dan Bundo Kanduang karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami sejarah dan budaya di Limapuluh Kota. "Banyak hal yang bisa kita ambil dari sejarah Limapuluh kota untuk pembentukan karakter masyarakat dan bagaimana budaya Minang tersebut harus terus dilestarikan dari masa ke masa", tuturnya.
Lomba kali ini berlangsung sampai sore hari dengan penyajian cerita Tauhid bertema "Mengenal Allah" dan berbagai cerita legenda yang menarik seperti _Asa Usua Simpang Kapuak, Asa Usua Tiaka, Bukik Posuak, Tangkuluak Rawang, Putri Sari Banilai, Bukik Batu Putiah, Asal Usul Limapuluh Kota dan Lareh Situjuah_. Sementara untuk urutan pemenang lomba kategori cerita Tauhid adalah Juara I Kecamatan Harau, Juara II Kecamatan Akabiluru, Juara III Kecamatan Payakumbuh, Harapan I Kecamatan Payakumbuh, Harapan II Kecamatan Bukit Barisan dan Kecamatan Guguak sebagai Harapan III.
Selanjutnya untuk pemenang kategori cerita legenda setelah Gina Wirsal sebagai Juara I diikuti oleh Juara II Mona dari Kecamatan Mungka, Utusan PKK Kecamatan Guguak menjadi Juara III, Harapan I disabet utusan Kecamatan Mungka, PKK Kecamatan Simona meraih Juara Harapan II dan utusan PKK Kecamatan Lareh Sago Halaban meraih Harapan III. (Edo Yuliardi)
No comments:
Post a Comment