Ia menuturkan, sebagaimana kita ketahui seluruh Lapas didaerah sudah over kapasitas. Sehingga kondisi yang over kapasitas ini dapat di manfaatkan menimba kebaikan.
"Kata pimpinan saya di Jakarta bahwa over kapasitas ini dapat kita manfaatkan, untuk kebaikan. Oleh karena itu di Lapas Pariaman ini saya membuat program kerohanian dengan tema "Masuk Napi Keluar Da'i,"ujar Effendi.
Lanjut dia, harapannya minimal warga binaan ini bisa memiliki ilmu dan pemahaman agama untuk diri sendiri, keluarga maupun lingkungan setelah bebas nanti.
"Disatu sisi warga binaan ini biasanya kita pandang negatifnya saja. Tapi di sisi lain mereka ini dapat dijadikan agen Da'i setelah mereka keluar nanti,"ujarnya.
Lebih jauh Effendi mengatakan, mereka ini (Napi) dapat kita gunakan sebagai agen dakwah ditempat lingkungan mereka berasal dulu.
"Karena bisa lebih efektif dimanfaatkan sebagai pendakwah di tempat lingkungannya tinggal. Dan konsep ini sudah saya terapkan di dua lapas sebelumnya, Sambas Kalimantan dan Martapura Palembang. Alhamdulillah pada umumnya semua Napi dapat merasakan manisnya agama,"ucap dia.
Lanjutnya, sehingga setelah mereka diberika ilmu agama dan memiliki Ikhram yang kuat, sehingganya mereka tidak akan memiliki dendam. "Karena siapapun yang telah menanamkan pemamaham agama dalam dirinya, maka dia akan bermanfaat bagi siapa saja termasuk lingkungannya" tutup Effendi. (wrm)
No comments:
Post a Comment