Tantangan itu disampaikan gubernur pada saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) JSIT Sumatera Barat, di Aula SMKN 2 Payakumbuh, Minggu (20/2/2022).
Menurut gubernur, kehadiran JSIT sangat relevan dalam upaya mendukung falsafah Minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dari sisi pendidikan, khususnya dalam pengintegrasian imtaq dan iptek. Dengan harapan akan melahirkan generasi masa depan yang memiliki kemampuan komprehensif, intelek sekaligus religius.
"Konsep pendidikan seperti ini sangat dibutuhkan pada saat sekarang, untuk menjawab berbagai tantangan kemajuan, sekaligus proteksi dari pengaruh negatif yang berpotensi merusak akhlak generasi muda," ujar gubernur.
Buya Mahyeldi berharap melalui Muswil JSIT, cita-cita untuk menjadikan siswa siswi memiliki kemampuan spiritual yang lebih baik di masa mendatang bisa diwujudkan. Apalagi, menurut gubernur, Indonesia memiliki SDM unggul diberbagai bidang, namun kurang terfasilitasi dengan baik.
Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain, didampingi Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Wilayah, Askari Chalil, dan segenap Pengurus Wilayah JSIT Indonesia Wilayah Sumbar, dalam sambutannya menyatakan komitmen JSIT untuk senantiasa dapat memberikan dampak positif dimanapun JSIT berada.
Fahmi juga yakin dengan melihat SDM yang ada di Sumbar saat ini, akan menjadi kekuatan baru yang akan siap memajukan JSIT khususnya di Sumbar.
"Tantangan pendidikan saat ini memang tidak mudah, namun kita optimis, dengan sinergi dengan berbagai pihak, kita sambut dan jawab tantangan tersebut dengan senantiasa melakukan inovasi positif, jadikan semua sebagai pemacu untuk mengembangkan diri, dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional," ungkap Fahmi.(doa/MMC)
(Dinas Kominfotik Sumbar)
No comments:
Post a Comment