Selain Payocraft, 3 IKM anggotanya seperti Fayari Craft, I dan I Craft, serta Aazima Collection juga pamer produk rajutan karya anggota mereka.
Menurut keterangan Ketua Payocraft Renilda Frimon kepada media menyampaikan tanggapan kalau iven ini bagus sekali dan luar biasa, bisa mengangkat dan memperkenalkan produk Payocraft ke pasaran, ditambah mereka dilirik juga oleh Bank Indonesia (BI).
"Selama ini kami sudah mendapatkan perhatian dari Ketua Dekranasda Ny. Henny Riza Falepi dengan sering diikut sertakan pada pameran di luar kota dan diberi pelatihan peningkatan sumber daya manusia. Saat ini untuk permodalan kami mandiri, dengan adanya BI pada hari ini, kami berharap mendapatkan kesempatan dibina oleh BI, karena akan berdampak kepada produksi dan marketing kedepan," ujarnya.
Sementara itu, Owner Fayari Latifah Maya Sari menyampaikan kegiatan ini berefek luar biasa pada promosi produknya, meski hanya digelar sehari namun ada efek dari sudah lamanya tak memperkenalkan produk, hampir 2 tahun karena tak ada eksibisi di daerah.
"Iven ini memberi imbas kepada perkenalan produk kami ke luar, kami sangat antusias mempekenalkannya. Karena kami menilai kedepan untuk jangka panjang bisa menjangkau buyer semakin luas di masa yang akan datang. Setidaknya orang tau eksistensi IKM kami, yang jelas tujuan pameran kali ini bisa kami raih," ulasnya.
Namun, wanita yang akrab disapa Teacher ini berharap di tahun-tahun berikutnya iven ini dapat digelar. Apalagi di saat pandemi berakhir, momentum itu bisa meningkatkan semangat IKM untuk bangkit dalam pameran massal, seperti Payakumbuh Fair.
"Dalam sebuah iven besar, tentu pembeli dari luar daerahpun bisa kami jangkau, kami terus semangat menunggu, yang kami harapkan saat ini pandemi segera berakhir," pungkasnya. (Edo Yuliardi)
No comments:
Post a Comment