Dalam sambutannya, gubernur menyampaikan arti penting keberadaan balai adat yang menjadi bagian dari upaya menciptakan generasi Minangkabau yang paham adat istiadat dan norma dalam masyarakat yang suka bermusyawarah.
"Adat dan budaya serta spiritualisme yang tumbuh dari Nagari merupakan kunci kesuksesan masyarakat Minangkabau di pentas nasional dan internasional. Aktifitas di nagari menjadi modal dasar untuk menjadi calon pemimpin. Disana belajar berbicara dan mendengar, bermusyawarah," ujar Buya Mahyeldi.
Gubernur berharap, dengan kehadiran balai adat akan menjadi bagian dalam menghadirkan calon-calon pemimpin dimasa depan, yang memiliki jiwa kepemimpinan tali tigo sapilin dan tigo tungku sajarangan yang memiliki jiwa kepemimpinan, cerdik pandai dan juga religius.
Ketua LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota, Datuak Rajo Suaro, berharap dengan dukungan gubernur, pembangunan balai adat bisa cepat selesai dan bisa segera difungsikan dalam rangka mewujudkan ABS-SBK di Subarang Parik.
Tokoh masyarakat Subarang Parik, Aswin Dt. Nagari Bosa, juga berharap dengan berdirinya balai adat juga dapat menjadi benteng moral dan etika generasi muda dari pengaruh negatif kemajuan zaman. sekaligus membentuk karakter generasi Minangkabau yang tangguh.
Turut hadir dalam peletakan batu pertama tersebut, Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Limapuluh kota, Kacabdin Wilayah IV, Wali Nagari Batu Hampa serta para perantau dari Riau asal Subarang Parik.(doa/MMC)
(Dinas Kominfotik Sumbar)
No comments:
Post a Comment