Kedatangan Puan disambut langsung oleh pimpinan Ponpes tersebut, Nyai Hajjah Kholidah Thoyyibah Baidawi.
"Saya sangat gembira atas kedatangan Mbak Puan di pesantren kami," ungkap Nyai Thoyyibah.
Gubernur Jawa Timur, Khofiffah Indar Parawansa, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, turut mendampingi kunjungan Puan tersebut.
"Saat diberi tahu kalau saya akan bersilaturahmi ke sini dan bertemu Nyai Thoyyibah Baidawi, saya sempat berpikir, Wah, ketemu Ibu Nyai, saya harus serius nih, bicaranya. Tapi ternyata Ibu Nyainya santai dan seru orangnya, saya lega, jadi bisa bicara santai juga. Rasanya seperti datang ke rumah keluarga," kata Puan disambut tepuk tangan hangat dari ratusan undangan yang didominasi perempuan, baik santriwati dan alumni Ponpes Darut Thayyibah serta Muslimat NU.
Puan menyampaikan pula rasa bahagianya dapat bersilaturahmi dengan seluruh keluarga besar Ponpes Darut Thayyibah serta Muslimat NU di Sumenep.
"Saya hadir di sini bukan hanya sebagai Ketua DPR RI, tapi juga cucu Bung Karno yang memiliki hubungan sangat erat dengan para Kyai NU. Bung Karno dulu selalu berdiskusi dan berkonsultasi dengan Kyai-Kyai NU. Setelah Bung Karno, Ibu Megawati yang menyambung silaturahmi itu. Jadi saya ingin terus menyambung terus silaturahmi dan hubungan baik mereka dengan Kyai-Kyai dan Nyai-Nyai NU. Maka saya senang dapat bertemu dan menyambung silaturahmi itu dengan ibu-ibu muslimat NU di sini," kata Puan.
Ia juga mengingatkan untuk terus menjaga protokol kesehatan.
"COVID-19 masih ada. Jadi kita harus sama-sama terus menjaga protokol kesehatan. Nanti kalau COVID-19 sudah selesai, kita kembali gotong royong mengejar lagi hal-hal yang tertunda karena karena dan selama pandemi ini. Kenapa saya selalu bicara soal gotong royong? Karena gotong royong itu intisari Pancasila," kata Puan yang dalam kesempatan itu, juga menyampaikan bantuan kepada 20 mushala di sekitar ponpes Darut Thayyibah.
No comments:
Post a Comment