Ketua STIKES Piala Sakti, Armaita dalam laporan menyampaikan, Keeping Day adalah bagi mahasiswa yang telah lulus ujian setelah melewati pendidikan selama satu semester tahun akademik 2021/2022.
"Dengan rincian Mahasiswa D3 Kebidanan sebanyak 23 orang, S1 Keperawatan sebanyak 48 orang. Sehingga total mahasiswa yang dilantik pada hari ini sejumlah 71 orang,"ujarnya.
Ia mengatakan, pelantikan ini merupakan awal dari sebuah pelayanan, awal dari sebuah karier serta merupakan awal perjalanan hidup yang sesungguhnya.
"Melalui keeping day ini mahasiwa disiapkan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Keeping day ini juga sebagai sebuah penegasan bahwa mahasiswa kita siap untuk melaksanakan praktek,"pungkasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, praktek dapat dilaksnaan baik itu diklinik bersalin serta seluruh rumah sakit di seluruh Indonesia.
"Saya berharap pada mahasiswa D3 dan S1 Keperawatan dapat menjunjung tinggi nama baik almameter. Serta mampu melaksanakan visi dari kampus saat berada dilapangan. Dan menjadi perawat yang ramah serta bertanggung jawab baik kepada pekerjaan maupun rumah sakit,"tangkas Armaita.
Pada kesempatan yang sama Ketua Yayasan STIKES Piala Sakti Salman M. Noer menyampaikan, Keeping day hari ini merupakan sebuah syarat agar mahasiswa dapat melaksanakan praktek dilapangan.
"Keeping day adalah sumpah bahwa mereka itu berkomitmen menjalankan tugas dilapangan secara jujur dan konsekwen," ulasnya.
Sebelumya lanjut dia, Kampus telah membekali mereka dengan ilmu teori dan praktek dikampus.
"Mahasiwa dikasih teori untuk dapat dipraktekkan. Kita meminta juga pada mereka bagaimana saat dilapangan, STIKES ini dapat dikenal oleh masyarakat. Bahwa mahasiswanya mampu praktek dengan baik sehingga menimbulkan kesan yang positif juga bagi khalayak ramai," pungkas Prof. Pendidikan itu.
Jadi lanjutnya, keeping day ini bukan hanya simbolis saja. Karena acara ini dikemas untuk membuat watak mahasiwa itu bermental bagus sebelum terjun kelapangan.
Adapun tempat-tempat praktek mereka seperti klinik, rumah sakit dan bisa juga rumah sakit jiwa. Bagi perawat mereka bisa juga Home Care (merawat orang sakit dirumah) tempat tinggalnya.
"Kalau bidan jelas dipuskesmas atau diklinik persalinan. Visi kita paling utama adalah home care itu. Karena banyak sekarang ini baik orang jompo ataupun yang kena stroke yang anak-anaknya menginginkan orang tuanya untuk dirawat dirumah. Terutama diluar negeri,"tutur pengajar yang juga guru besar UNES itu.
Lanjutnya, dan banyak juga dari para alumni STIKES yang telah bekerja diluar negeri. Karena di kampus tidak hanya belajar ilmu kesehatan.
"Namun mereka dituntut juga untuk multi talent termasuk bisa menari bagi mahasiswinya, dan pernah juga mahasiswanya juara futsal se Sumbar. dan yang perlu kita ketahui juga kampus Ini merupakan satu-satunya PTS. Kesehatan yang tinggal di Pariaman,"tutupnya. (wrm)
No comments:
Post a Comment