Acara ini dibuka Oleh Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin.
Dalam sambutannya, Mardison mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada stakeholder terkait baik Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Pariaman maupuan Kelompok Kerja Guru (KKG) Kota Pariaman yang telah meyelenggarakan festival ini.
“Keberadaan Carano pada setiap prosesi adat merupakan hal yang sangat penting karena Carano adalah benda yang disuguhkan kepada tamu atau pemangku adat yang melambangkan kesiapan tuan rumah dalam menyambut tamu tersebut.
"Dengan perkembangan zaman yang serba digitalisasi, kami bangga kepada panitia yang kembali mengenalkan alat – alat tradisional dan menjadikannya festival agar anak – anak kita paham dan mengerti akan makna dari carano tersebut, “ ungkapnya.
Festival malingka carano jo arai pinang tingkat kota pariaman Tahun 2022. merupakan festival penting untuk kembali membuat anak – anak mengerti makna “Adat basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
"Budaya minangkabau diera digitalisasi nyaris hilang dengan cepatnya perkembangan zaman.
“Kita akan jadikan festival ini agenda tahunan sehingga anak – anak kita kelak akan kembali melestarikan budaya minangkabau dimanapun mereka berada dengan menjunjung tinggi nilai adat budaya minangkabau “Bajanjang Naiak Batanggo Turun “. Untuk setiap sekolah kita harapkan lebih banyak mengenalkan budaya minangkabau pada pelajaran muatan lokal,"ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman Kanderi mengatakan bahwa tujuan festival ini disamping melestarikan budaya minangkabau kepada siswa SD/MI adalah untuk mengasah keterampilan anak – anak dalam merangkai.
“Para peserta akan memperebutkan total hadiah Rp 4 jt dan untuk juara umum akan memperoleh piala bergilir Pemko Pariaman. Pemenang juga akan mendapat trophy dan piagam. Semoga untuk tahun berikutnya, festival ini akan kita lanjutkan ke tingkat SMP bahkan SMA yang ada di Kota Pariaman," tutupnya.(wrm)
No comments:
Post a Comment