FS.Padang(SUMBAR)-Pasar Nagari yang tumbuh di Sumbar, tidak saja sebagai wadah aktifitas ekonomi, sarana untuk pemasaran produk-produk lokal unggulan nagari, tetapi ada ikatan sosial masyarakat yang terjalin di dalamnya. Nilai-nilai kearifan lokal inilah yang tidak dijumpai dalam interaksi sosial di pasar modern.
"Karenanya adanya Pasar Nagari atau Pasar Desa di Sumbar tidak bisa dilepaskan dari kehidupan bernagari yang sudah terpelihara sejak lama di kabupaten/kota di Sumbar, dan ini harus terus dioptimalkan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar Amasrul, SH., ketika membuka Bimbingan Teknis Manajemen Pengelola Pasar Nagari/Desa Tahun 2022, Selasa (17/5/2022) di Hotel Rocky, Padang.
Menurut Amasrul, dengan riwayat Pasar Nagari seperti di Sumbar maka optimalisasi Pasar Nagari tidak saja gunanya untuk kepentingan ekonomi, yaitu peningkatan pendapatan asli nagari dan menggerakkan roda perekonomian di nagari, tetapi ada fungsi sosial untuk terpeliharanya nilai-nilai interaksi sosial di Pasar Nagari.
Sejauh ini masih ada beberapa kelemahan pengelolaan Pasar Nagari, antara lain dalam pemanfaatan aset fisik pasar, pemanfaatan SDM, dan pengelolaan sampah, sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan asli nagari yang bersumber dari Pasar Nagari.
Melalui bimbingan teknis ini, kata Kadis PMD Sumbar Amasrul, diperlukan strategi dalam optimalisasi Pasar Nagari ini kedepannya. Sehingga Pasar Nagari mampu menjadi roda penggerak ekonomi di nagari dan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat. "Optimalisasi Pasar Nagari ini tidak saja fisik tetapi juga SDM pengelolanya," kata Amasrul, SH., yang sebelumnya adalah mantan Sekda Kota Padang ini.
Strategi optimalisasi Pasar Nagari itu meliputi pembenahan tata kelola pasar, peningkatan sumberdaya manusia (SDM) pengelolaan, membangun kemitraan bisnis dengan lembaga lain untuk peningkatan tambahan pendapatan, peningkatan kualitas layanan untuk menciptakan kenyamanan, dan tidak kalah pentingnya adalah promosi produk lokal unggulan yang ada di Pasar Nagari.
Menurut Kabid UEM dan KP Dinas PMD Sumbar Mahdianur, SE.MM., kegiatan Bimtek ini diikuti 56 orang dari kabupaten/kota yang terdiri dari pengelola Pasar Nagari/Desa, utusan Dinas Perindustrian Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan aparatur nagari/desa yang di daerahnya terdapat Pasar Nagari/Desa.
Kegiatan Bimtek yang berlangsung selama dua hari, 17-18 Mei 2022 ini menghadirkan nara sumber antara lain Kadis PMD Sumbar Amasrul, SH MH, Kabid UEM dan KP Mahdianur, SE.MM., Ridonal dari Dinas Perindag Sumbar, Konsultan Ahli Dinas PMD Sumbar Suharyono dan Martias Richardo, ST dari JFT Dinas PMD Sumbar.
Menurut Kabid UEM dan KP Mahdianur, para peserta diharapkan dapat menjadi pengelola Pasar Nagari/Desa yang baik dengan menerapkan materi dan strategi yang disampaikan dalam Bimtek ini. Sehingga Pasar Nagari/Desa dapat berfungsi optimal dalam menggerakkan roda perekonomian di nagari, yaitu memasakkan produk lokal unggulan dan memberikan pendapatan asli nagari tanpa harus kehilangan fungsi sosial berupa kearifan lokalnya. (*)
No comments:
Post a Comment