15 Orang Perawat Profesional diambil Sumpah di STIKES Piala Sakti

                                                                        21 Juni 2022

FS.Pariaman(SUMBAR)-STIKES Piala Sakti lakukan pengambilan sumpah/Yudisium 15 Orang Mahasiswa Keperawatan yang ke-14 di Gedung STIKES Piala sakti Kampung Pondok pada Selasa (21/06/2022).

Ketua STIKES Piala Sakti Armaita mengatakan, pengambilan sumpah profesi ini merupakan angkatan ke-14, pertama ditahun 2022. Yang merupakan sisa yang belum disumpah di tahun 2021.

"Setelah lulus uji kompetensi sebanyak 13 pernah dan 2 orang dari UNP. Hari ini mereka disumpah di UNP. Pengambilan sumpah dilakukan oleh Ketua DPW PPNI (Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Sumbar, Meta Seprinel,"ujar Armaita.

Artinya, lanjut dia mereka ini telah lulus dan diwisuda serta siap untuk bekerja tentunya siap ditempat dimana saja.

Harapan kita, lanjutnya STIKES Piala Sakti kedepannya semakin lebih baik. Karena ketiga prodi saat ini, D3 Kebidanan, S1 Keperawatan dan Ners (terakreditasi B) Institusinya juga B.

"Dan sekarang kita juga tengah mempersiapkan proses assesment untuk akredisi B Prodi Kebidanan. Kemungkinan tiga minggu kedepan kita menunggu hasilnya, dari tim penilaian akreditasi/assesort,"tangkas Armaita.

Sementara itu Ketua DPW PPNI, Meta Seprinel menyampaikan selamat kepada para wisudawan/ti yang telah disumpah dan terimakasih kepada civitas akademika dan pihak yayasan piala sakti yang telah menyelenggarakan Yudisium.

"Ia mengatakan dalam setahun ada sekitar 1000 orang lulusan keperawatan yang diwisuda. Karena untuk kawasan Sumatera, Sumatera Barat ada sekitar 50 perguruan tinggi kesehatan,"ungkapnya.

Meta menyampaikan, piala sakti juga welcome bagi etnis dan agama manapun juga. Terbukti dari 15 orang yang diwisuda 1 orang merupakan warga Batak sumatera Utara yang beragama Nasrani.

"Ini membuktikan keprofesionalan yayasan dan kampus dalam mengelola STIKES. Artinya keterbukaan merupakan kunci dari kemajuan suatu perguruan tinggi. Apalagi era saat ini kita harus welcome bagi siapapun juga dari ras dan golongan mana saja yang ingin menuntut ilmu,"ulasnya.

Harapan kita, bekerjalah dengan niat yang suci, karena dari niat yang tulus akan memunculkan perilaku yang baik.

"Mental dan karakter merupakan kunci keberhasilan kita dalam hidup. Apalagi seorang tenaga medis yang telah disumpah untuk melayani hajat hidup orang banyak. Bahkan kemungkinan besar berhadapan dengan nyawa manusia,"tutup Meta.(wrm)