Breaking News

Friday, August 26, 2022

Program Echo Green Berlangsung di Kecamatan Batang Anai

                                                           25 Agustus 2022

FS.Padang Pariaman(SUMBAR)-Program Echo Green SDC (Subdistric) Kec. Batang Anai dilangsungkan di dua nagari Sungai Buluah Utara dan Nagari Ketaping pada Kamis (25/08/2022)


Igus Novaldi Selaku koordinator Echo Green Kec. Batang Anai mengatakan dikecamatan ini ada 8 Nagari. Namun timnya hanya fokus di dua nagari Nagari tersebut.


"Di dua nagari ini kami membangun demplot dan tempat belajar. Ini salah satu contohnya, sebagaimana yang kita lihat,"ujar sarjana biologi itu sembari menunjukkan.


Lanjut dia, Echo Green itu hadir tidak dengan membentuk kelompok baru, melainkan masuk pada kelompok yang sudah ada sebelumnya.


"Kami berdiskusi dan berkolaborasi dengan PPL. Rekomendasi dari penyuluh setempatlah yang kami jalankan. Sehingga kegiatan kami menjadi kongkrit,"ulas Igus.


Dengan begitu sambungnya, kehadiran kami menjadi penyemangat dan motivasi bagi kelompok tadi dan juga mampu membangkitkan kembali kelompok yang sudah mati suri.


"Kalau ilmu tentunya sudah dirasa cukup banyak bagi kelompok, namun tugas kita adalah mengisi ruang dibidang penguatan kelembagaan. Seperti membuat perencanaan, cara monitoring dan evaluasi dari suatu kegiatan,"ujarnya. 


Lebih lanjut kata dia, studi Banding Ajang Berbagi Ilmu Pertanian Ramah Lingkungan itu dilakukan antar kelompok perempuan dan generasi muda tani.


Kegiatan ini dilakukan di dua tempat yaitu demplot Kelompok perempuan tani Kampuang Apa Nagari Sungai Buluah Utara dan demplot kelompok Harapan Bunda Nagari Ketaping. 


Peserta studi banding merupakan perwakilan dari 25 kelompok yang ada di 3 kecamatan dampingan program ECHO-Green yaitu kecamatan Batang Anai, Kecamatan Lubuak Alung dan kecamatan Ulakan Tapakih. 


"Program ECHO-Green sudah dijalankan sejak 2020 di 3 Kec. Padang Pariaman (Kec. Batang Anai, Kec. Ulakan Tapakih, kec. Lubuak Alung) bertujuan untuk mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan generasi muda di sektor pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.


Ketahanan pangan, serta kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif guna mendukung pencapaian SDG 2, SDG 5, dan SDG 8,"pungkas Igus


Kegiatan studibanding yang didanai oleh Uni Eropa hari ini, dalam rangka memfasilitasi nagari lainnya untuk belajar tentang pengelolaan konsep ekonomi hijau mulai dari perencanaan hingga pemasaran. 


Seperti untuk diketahui bahwa ekonomi hijau adalah : aktifitas ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilah sosial. 


Ekonomi hijau ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumberdaya alam khsusnya dibidang pertanian.


Berdasarkan konsep diatas maka dalam kegiatan studi banding peserta diharapkan mengetahui konsep pengelolaan ekonomi hijau yang dikembangkan di demplot Nagari Ketaping dan Nagari Sungai Buluah Utara,"sambung dia


Untuk demplot di nagari sungai buluh utara ini, informasi kegiatan yang sudah dilakukan selama ini disampaikan oleh Tenaga ahli pertanian Lokal yang sudah terbina oleh program, yaitu buk Zetri.


Konsep ekonomi hijau yang dikembangkan adalah bagaimana pemanfaatan lahan pekarangan dengan pengembangan budidaya tanaman bumbu dapur khususnya jahe merah.


Pemilihan konsep ini didasari bahwa secara umum banyak ditemukan lahan pekarangan yang luas dan belum dimanfaatkan secara maksimal.


Tanaman yang cocok dikembangkan yang dapat bernilai ekonomis tinggi salah satunya jahe merah. 


Pada kesempatan ini buk zet menceritakan kegiatan yang sudah dilakukan dalam bentuk sekolah lapang dengan materi bagaimana budidaya jahe merah dengan menggunakan karung, proses budaya dengan metode ramah lingkungan, pemanfaatan pupuk kompos dan pupuk organic cair. 


Buk zet juga memberi informasi singkat bagaimana mengolah jahe merah menjadi serbuk untuk minuman herbal.


Kegiatan di demplot Nagari Ketaping dilakukan siang. Proses kegiatan juga sama dilakukan seperti di demplot Nagari Sungai Buluah Utara. 


Buk Ernawati tenaga ahli lokal memberikan informasi tentang konsep ekonomi hijau yang dikembangkan di demplot. 


Tanaman hortikultura khususnya sayur kangkung dan jagung menjadi focus pembelajaran didemplot. Jenis tanaman ini sangat cocok bagi perempuan tani yang ada di nagari Ketaping. 


"Proses budidaya juga dilakukan dengan pemanfatan pupuk kompos. Selain berbagai pengalaman tentang budidaya secara ramah lingkungan, buk Ernawati juga berbagi informasi bagaimana pemanfaatan limbah pertanian, limbah ternak dan limbah rumah tangga menjadi pupukk kompos,"tangkas Igus


Hasil yang dirasakan sangat membantu terutama ditengah kelangkaan dan mahalnya harga pupuk saat ini.


Selain melihat tanaman disekitar demplot, kegiatan studi banding juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab tentang pengembangan budidaya oleh masing-masing peserta. (wrm)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!