FS.Pariaman(SUMBAR)-Pengalihan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) oleh pemerintah yang memberatkan rakyat dari segala sisi. Bahkan dapat menimbulkan inflasi besar-besaran dan resersi ekonomi.
Pemerintah beralasan subdisi BBM yang dicabut untuk menyelamatkan keuangan negara. Imbasnya juga akan dialihkan jadi bantuan uang tunai pada keluarga kurang mampu yang terdampak atas naiknya harga kebutuhan pokok dengan nominal Rp 5.000/hari.
Kepala Dinas Sosial Pariaman M. Rum mengatakan, bahwa hari ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak PT. Pos Cabang Pariaman didalam mempercepat penyaluran BLT BBM.
"Tahap pertama nya akan dibayarkan selama dua bulan (September&Oktober) dengan kisaran Rp150.000/bulan.Jadi dua bulan itu menerimanya Rp300.000,"ujar dia.
Lanjutnya untuk tahap kedua, nanti kita bayarkan dibulan Nofember&Desember. "Jumlahnya juga sama, dengan tahap pertama. Sehingga jumlah totalnya selama 4 bulan sebanyak Rp600.000,"pungkas dia.
Penerima bantuan ini, merupakan penerima PKH (Program Keluarga Harapan) tetapi Non Sembako.
"Saat ini untuk proses administrasi berapa jumlah penerimanya dan berapa yang kita salurkan, kita masih berkoordinasi dengan PT. Pos,"kata dia.
Rum berharap penyaluran bantuan pengalihan subsidi BBM ini, dilakukan secepat mungkin untuk mengatasi persoalan hidup masyarakat.
"Karena tingginya harga dan susahnya ekonomi yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sekarang ini. Salah satu upaya pemerintah itu adalah memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat terdampak pencabutan subsidi BBM,"ujar dia.
Sebetulnya bantuan-bantuan ini sudah banyak, baik dari tingkat pusat maupun desa yang sudah sampai ke daerah. Dan untuk PKH bantuannya dari Kemensos.
PKH jumlahnya 2.777 penerima, data ini masih dalam refisi dicatat mulai dari 2018. Sehingga ada perubahan karena, ada yang keluar atau meninggal.
"Sedangkan yang tidak terdata dalam bantuan PKH, sudah ada bantuan langsung tunai dari desa (dianggarkan desa 40% dari APBDes) bagi warganya yang tidak tertampung dari bantuan pusat ( Data Dinas Sosial),"tambah Rum.
Untuk saat ini masih tahap evaluasi dan administrasi dengan PT Pos. Karena merekalah yang akan menyalurkannya.
Bentuk penyaluran nantinya ada di Cabang dan ada juga langsung kedesa masing-masing. "Makanya hari inilah kita berkoordinasi dengan Pos agar tepat sasaran dan secepatnya kita salurkan,"tangkas Rum.
Sedangkan Herri Kardinal Kepala Cabang PT. Pos Pariaman mengatakan, bahwa data calon penerima pengalihan Subsidi BBM ini sedang proses percepatan.
"Sedangkan proses penyaluran sudah bisa dimulai hari ini, untuk kota pariaman ada sekitar 400 KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Sambil berjalan datanya terus kita update,"ujar Herri.
Perintah dari pusat agar melakukan pembayaran secara masif diseluruh kantor pos. Tahap awal penyaluran bisa dilakukan dikantor pos, namun bagi lansia dan difabel itu wajib diantar.
"Tahap awal BLT BBM ini, satu bulan itu Rp150.000 × 2 bulan (September dan Oktober) dengan jumlah Rp300.000,. Syarat pengambilannya membawa KK dan KTP asli, dengan target 10 hari masa pembayaran,"tutup dia. (wrm)
No comments:
Post a Comment