FS.Pariaman(SUMBAR)-Dicky Martin pengawas Industri Minang Cacau mengatakan untuk proses pengolahan produk cokelat ini menjadi setengah jadi, dimulai dengan pengumpulan bahan dasar biji cokelat dari kebun milik perusahaan ataupun kelompok tani.
"Setelah terkumpul sebanyak yang dibutuhkan dilakukanlah fermentasi, dan penjemuran. Kemudian baru dibawa ketempat pengolahan yang ada disini,"ujar Dicky Selasa (6/09).
Lanjut dia, dipasar produksi kami lakukan distorsi biji cokelat, dengan istilah hosting (sangrai) kemudian binowing dan baru menghasilkan choco nip, dengan hasil produksi 1,2 ton/bulan.
"Itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada. Choco nip ini kita kirim ke Coco mas, namun dapat juga dijadikan olahan cokelat langsung konsumsi maupun kue basah,"ujar dia
Dicky menuturkan, bahwa usaha ini memang pekerjaan yang ia geluti secara pribadi, sedangkan Minang Cacao di mulai tahun 2016 di Padang Pariaman, kota Pariaman dimulai tahun 2020.
"Lisensi produk kita dari AFP yang merupakan lembaga sertifikasi produksi cokelat dunia yang berkedudukan di Francis,"ujar Dicky.
Artinya lanjut dia, merupakan sebuah pengakuan produk dan Alhamdulillah dari hasil penialian 40 negara kita yang mendapatkan medali peraknya.
"Sehingga produk kita bisa di ekspor kelima benua, Eropa, Asia, Amerika, Afrika dan Australia,"tutup dia.
Alyendara Kadiskoperasi dan UMKM Kota Pariaman mengatakan, bahwa keberadaan industri pengolahan cokelat Minang Cacao membantu perkembangan pasar industri diterminal jati ini.
"Harapan kita adalah bagaimana petani-petani cokelat yang ada di Kota dan Kabupaten Pariaman ini, untuk gemar menanam cokelat. Sebab kalau kami pantau dari hasil produksi lebih kurang 1 ton perbulan,"kata Alyendra
Sebut dia, hasil olahan cokelat industri Minang Cacao yang dipasar produksi Jati merupakan setengah jadi, yang dikirim dan diolah kembali ke Jakarta setelah itu baru dikirim keluar negeri.
"Kendala kita adalah persoalan bahan baku, bahkan harus didatangkan dari kabupaten Solok. Target kita adalah bagaimana bangunan pasar terminal jati ini termanfaatkan seluruhnya, dengan keberadaan pasar kuliner dan industri cokelat ini akan membantu pertumbuhan ekonomi di kota Pariaman,"tutur Alyendra
Harapan kita kedepannya lanjut dia, bagaimana PT. Minang CaCao ini bisa bekerjasama dengan masyarakat dengan membuka lahan di Kota Pariaman.(wrm)
No comments:
Post a Comment