FS.Pariaman(SUMBAR)-Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi meninjau lokasi pembangunan RPH (Rumah Potong Hewan) di Desa Taluak pada Selasa (29/11/2022).
Disampaikan usai melakukan peninjauan, bahwa ia akan membantu pembangunan rumah potong hewan (RPH) tersebut di tahun 2023.
“Kita akan membantu setiap daerah, namun untuk saat ini karena sudah dipenghujung tahun kita akan membantu Kota Pariaman di Tahun 2023. Yang penting persiapkan semua yang diperlukan, mulai dari proposal dan lakukan koordinasi, “ ungkapnya.
Wamentan RI menyebutkan, Kota Pariaman adalah salah satu daerah yang sangat baik dibidang pertanian. Namun semua itu, tidak lepas dari kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dengan stake holder terkait.
Pemerintah Kota Pariaman harus mengedukasi masyarakat, dimana mereka harus proaktif.
Tidak hanya itu, masyarakat harus mampu memanfaatkan berbagai program pemerintah untuk memajukan pertanian.
Semoga saja semua yang diinginkan masyarakat Kota Pariaman nantinya dapat direalisasikan di Tahun 2023.
"Sehingga masyarakat Kota Pariaman dapat lebih meningkatkan hasil pertanian dan perternakannya dan Kota Pariaman semakin maju,"tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar bersama Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin mengucapkan terima kasih atas kunjungan kerja dan tanggapan dari Wamentan RI Harvick Hasnul Qolbi terhadap pertanian dan peternakan di Kota Pariaman.
“Pada kunjungan kerja yang dilakukan Wamentan RI, kita telah mengusulkan pendanaan RPH melalui dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Pertanian RI berupa bangunan utama RPH.
"Disamping itu, kita juga mengusulkan pembangunan kandang penampungan, rumah jaga Dokter Hewan, instalasi pengolah limbah, peralatan pemotongan. Untuk tanah sendiri, saat ini kita telah menyiapkan sehingga apabila di relaisasi DAK tersebut, kita langsung eksekusi “ ungkap Wako Pariaman Genius Umar.
Dengan direalisasikannya usulan ini nanti, maka Kota Pariaman akan memiliki RPH yang menyambung dengan konsep ekowisata di Kota Pariaman.
Dimana RPH tidak lagi kotor dan berbau, melainkan bisa dijadikan ekowisata. Awal Tahun 2022 kemaren, kita telah melakukan berbagai upaya dalam pemberantasan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sehingga Kota Pariaman mampu Zero Kasus dalam hal ini.
"Semoga saja berbagai usulan tersebut, nantinya dapat diakomodir oleh Kementerian Pertanian melalui Pak Wamen, “ tutupnya.(wrm)
No comments:
Post a Comment