FS.Bukittinggi(SUMBAR)-Anggota DPR RI Komisi VI Nevi Zuairina memaparkan hasil kinerja BUMN PT. Waskita Karya dalam acara Holding BUMN untuk UMKM di Istana Bung Hatta Kota Bukittinggi pada 12 Nofember lalu.
Dalam sambutannya Nevi Zuairina menyampaikan bahwa Holding BUMN merupakan perusahaan yang memiliki visi sebagai Perusahaan terdepan dalam Membangun Ekosistem yang Berkelanjutan dan misi untuk Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia Berlandaskan Nilai Inti Perusahaan Akhlak.
"Menghadirkan Produk Dan Jasa Berkualitas Terbaik Dengan Menggunakan Teknologi Terkini Dan Sistem Terintegrasi, Memperkuat Pengelolaan Keuangan, Manajemen Risiko, Dan Tata Kelola Perusahaan,"kata dia
Kemudian lanjutnya, mengoptimalkan Portfolio Bisnis Yang Tepat & Terukur Serta Menjadi Agen Pembangunan Pemerintah Menuju Indonesia Maju.
"Memperluas Jaringan Bisnis Internasional Dengan Menjadi Pemain Handal Di Pasar Konstruksi Global. Memperhatikan Kepedulian Sosial Dan Keseimbangan Lingkungan Dalam Aktifitas Bisnis Perusahaan,"sambung dia.
Dalam penyampaiannya, Nevi Zuairina juga memberikan informasi bahwa Waskita Karya berdiri pada tahun 1961 melalui proses nasionalisasi perusahaan asing yang awalnya bernama Volker Aannemings Maatschapiij N.V. dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada bulan Desember 2012 dengan menerbitkan saham baru sebesar Rp 1,2 Triliun.
"Waskita Karya menerbitkan saham baru (Rights Issue) dengan total nilai Rp 5.3 Triliun pada Juni 2015. Pada Desember 2021 s/d Januari 2022, Waskita Karya menerbitkan saham baru (Rights Issue) total nilai Rp 9,44 Triliun. Pada Desember 2022, Waskita akan menyelenggarakan Rights Issue dengan target dana sebesar Rp3,98 triliun,"ungkap dia
Istri mantan gubernur Sumbar IP, ini juga menyampaikan Peran Waskita Karya sebagai Holding BUMN yaitu sebagai agen pembangunan di bidang infrastruktur dan terus memberikan kontribusi positif untuk seluruh masyarakat dan stakeholders dalam membangun Indonesia.
Hal ini diwujudkan melalui pembangunan di berbagai sektor antara lain jalan tol, bendungan, kelistrikan, bangunan gedung, bandar udara, dan jalur perkeretaapian.
"Pada sektor jalan tol, Waskita turut berkontribusi dalam pembangunan beberapa jalan tol dengan total panjang +1.300 Km yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi,"kata nya
Lebih jauh dia mengatakan, manfaat dari pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Jakarta – Surabaya) dan Tol Trans Sumatera (Palembang – Bakauheni) yaitu dapat memangkas waktu tempuh hingga setengahnya.
Waktu tempuh singkat tersebut dapat menurunkan biaya pengiriman logistik khususnya biaya bahan bakar dan menjaga kualitas komoditas yang dikirim.
Nevi menuturkan, Sepanjang 2021 dan 2022, Waskita Karya melalui anak perusahaannya yaitu PT Waskita Toll Road telah melakukan strategic partnership untuk empat ruas tol antara lain Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, Cinere-Serpong, Cibitung-Cilincing, Cimanggis-Cibitung, Kanci-Pejagan, dan Pejagan-Pemalang.
Pada sektor bendungan, Waskita telah menyelesaikan pembangunan Bendungan di Raknamo di NTT, Bendungan Gondang di Jawa Tengah, Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, dan Bendungan Way Sekampung di Lampung.
"Selain itu Waskita juga tengah membangun beberapa bendungan di seluruh Indonesia Manfaat pembangunan bendungan tersebut antara lain sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air, sumber irigasi, sumber air bersih bagi masyarakat, dan pengendali banjir,"ulas Nevi
Pada sektor kelistrikan, Waskita Karya saat ini sedang membangun jaringan transmisi 500 kV di Sumatera yang bertujuan untuk mengalirkan listrik dari pembangkit listrik tenaga batu bara di bagian selatan ke bagian utara Pulau Sumatera.
Waskita karya juga bergerak pada sektor pembangunan infrastruktur bangunan gedung, bandar udara, jalur perkeretaapian, jembatan penghubung jalan, dan lainnya.
"Selain itu pembangunan diluar negeri. Waskita telah menyelesaikan antara lain King Faisal Specialist Hospital & Research Centre, King Abdullah Financial District, Burj View Development, dan Mataf Masjidil Haram di Arab Saudi, Abu Dhabi Financial Center, dan Legend Plaza Residential Apartment di Uni Emirat Arab, Bandara Suai dan Jalan Oecusse di Timor Leste Untuk Transformasi digital, Waskita Karya sudah dimulai pada tahun 2016,"sambung Nevi
Transformasi dilakukan untuk pertumbuhan besar-besaran (supergrowth) karena mendapat tugas dari pemerintah untuk menuntaskan pembangunan jalan tol, khususnya tol Trans Jawa, dampak pandemi menyebabkan realisasi proyek-proyek yang sudah direncanakan tidak berjalan sesuai harapan.
"Kondisi tersebut membuat manajemen Waskita Karya menjalankan transformasi bisnis dengan digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi. Digitalisasi ini diyakini Waskita Karya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi,"ulas Nevi
Digitalisasi tersebut berupa aplikasi ERP dan line of business dan sampai tahun 2022 ini, digitalisasi di Waskita Karya sudah menghasilkan total 26 aplikasi. Empat tahap digitalisasi yaitu: bidding/marketing, engineering, procurement, dan construction.
"Dalam Implementasi teknologi tersebut, Waskita Karya juga sedang berupaya untuk meraih gelar National Lighthouse. National Lighthouse Industri 4.0 ini merupakan contoh transformasi digital dan penerapan teknologi 4.0 dimana Perusahaan-perusahaan ini dianggap layak menjadi role model bagi pelaku industri di sektornya serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia,"tutup Nevi.(*)
No comments:
Post a Comment