Breaking News

Friday, December 23, 2022

Wabup Richi Aprian Audiensi denga Tokoh Masyarakat Nagari Tanjung Bonai


FS. Tanah Datar ( SUMBAR) - Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian gelar Audiensi dengan Tokoh Masyarakat Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo, di Aula Kantor KAN setempat, Jum'at (23/12/2022)


Acara dihadiri oleh Kepala Bagian Otonomi Daerah, Kadis PMD PPKB, Sekretaris KAN,Camat,Niniak Mamak,Bundo Kanduang Nagari Tanjung Bonai, Wali Nagari Yang di wakili Oleh Sekretaris Nagari, beserta perangkat Nagari.


Wabup Richi Aprian dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa menghadiri undangan Batagak Gala karena bertepatan dengan tugas ke Magelang. Terima kasih, apresiasi terhadap masyarakat  yang bisa turut hadir dan meluangkan waktu untuknya untuk  hadir bersilaturahmi antara Wakil Bupati Tanah Datar dengan Masyarakat para tokoh Masyarakat di nagari Tanjung Bonai . 


"Di dalam diskusi nantinya, diharapkan ada semangat yang kita bangun dan harapan yang sama-sama kita bangun untuk Kabupaten Tanah Datar" ujar Richi Aprian.


Richi katakan, tujuan silaturahmi kita ini membahas masa depan Kabupaten  Tanah Datar kedepannya. Kami Pemerintah Daerah memperoleh data dari RSUD Hanafiah Batusangkar bahwa di bulan Januari sampai November ada 15 orang ibu-ibu muda yang dibantu melahirkan secara Cesar di rumah Sakit Hanafiah Batusangkar. Yang paling banyak itu di Bulan November ada 4 orang usia 14 tahun, 16 tahun dan 18 tahun.


"Dari fenomena tersebut, apa yang bisa kita sama-sama  lakukan sesuai bidang masing-masing di keahliannya masing-masing untuk menyelamatkan generasi muda kita kedepan. karena kalau 14 tahun menjadi seorang ibu jangan-jangan masak nasi saja belum bisa apa lagi seorang ibu harus menghidupi seorang bayi, harus menyusui seorang bayi yang mungkin bagi kita ibu-ibu Bundo Kanduang  yang sudah senior-senior itu mudah tapi yang umum 14 tahun ini tidak tau mungkin bagaimana caranya. Di samping itu kita berharap kita bisa diskusi apa yang bisa sama-sama kita lakukan. Kerjasama antara tokoh masyarakat, dan di Pemerintahan kita urailah permasalahan ini,  tidak mungkin kita tutup mata terus dalam masalah ini" lanjut Richi.


"Karena pembangunan fisik itu mudah. Yang sulit adalah membangun manusia, dan kalau keberhasilan Pemerintahan dipandang dari segi berapa luas jalan yang dibangun dan seberapa tinggi gedung yang dibangun menurut Saya apakah kita salah mengambil contoh" lanjut Richi.


Wabup Richi juga kembali mengingatkan, sesuai cita- cita membangun Kabupaten Tanah Datar Madani. Jadi kiblat kita Madinah zaman Rasulullah, dan Rasulullah itu bukan terkenalnya dengan membangun bangunan megah hebatnya dan bukan terkenal membangun istana yang megah, dan jalan yang panjang dan apapun bangunan fisik, yang beliau  fasilitaskan adalah membangun akhlak. 


Terkait soal Stanting yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat  gizi buruk, Wabup Richi menghimbau agar Pemerintah Nagari wajib memiliki data pasti berapa orang yang anak Stanting di Nagari . "Mohon disiapkan data sesuai nama dan alamat rumah. Untuk menuntaskan Stanting ini sebenarnya mudah-mudah gampang karna dia hanya perlu kita interfensi selama  6 bulan sebesar 450rbu/bulan itu cukup megentaskan anak-anak kecil kita ini dengan stanting."  ujar Richi lagi.


Stanting ini bukan aib,dan juga tidak bergantung miskin atau kayanya orang.ada anak orang kaya yang mengalami stanting kenapa karna dia tidak bisa merawat anaknya, anaknya diserahkan kepada pembantunya  dagingnya dimakan sama pembantunya lalu sayurnya di kasih ke anaknya kalau tidak anaknya gak mau makan dikasihnya ciki- ciki dulu itu lah akibat anak yang mengalami stanting  Kurang pengetahuan, pola asuh yang salah.


Sekabupaten Tanah Datar 584 Stunting, 13%. Besar atau kecilnya kategori stanting ini dengan dibandingkan dengan jumlah anak-anak kita ini sudah besar. "Kabupaten Tanah Datar adalah lumbung pangannya Sumbar Namanya beras Solok tapi yang  paling banyak produksi beras Tanah Datar, kita sentra Proteinnya kalau cari boiler ayam potong ayam pertelur mencari telur mencarinya di Tanah Datar, mencari ikan air tawar ada di Tanah Datar, kita Sentral nya makan, kita  Sentralnya buah-buahan, kita Sentralnya protein, tapi anak kita kurang gizi. Jadi apa yang salah dengan kita di Tanah Datar, mari sama-sama kita carikan solusinya agar genwrais muda kita bisa menghadapi Era Indonesia Emas 2045," ajak Richi.


Masalah yang cukup klasik, bagaimana hubungan yang ideal KAN, BPRN dan Pemerintah Nagari harus dibangun.


"Kita punya kegelisahan yang sama, masalah yang sama, mari kita bersama mencari jalan penyelesaiannya" pungkas Richi.(ML)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!