FS.Padang Panjang(SUMBAR)- Dalam mengendalikan inflasi di Indonesia, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian terus melakukan Rapat Koordinasi Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi bersama kepala daerah se-Indonesia.
Dihadiri Sekretaris Daerah Kota (Sekdako), Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si bersama Kepala BPS, Arius Jonnaidi, M.E, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ewadoska, S.H, kepala OPD dan lainnya secara virtual di Ruang VIP Balai Kota, Selasa (24/1).
"Untuk ke depannya operasi pasar harus tepat sasaran. Jangan sampai pada waktu petani panen dilakukan operasi pasar," ujar Mendagri Tito.
Sebagai Kota Non-Penghitung IHK (Indeks Harga Konsumen), tugas utama yang harus dilakukan oleh TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) adalah lebih difokuskan pada pemantauan harga, pengendalian pasokan dan pengawasan pasar.
"Untuk pemantauan harga dan pengendalian pasokan, kita laksanakan setiap hari ke lapangan oleh tim dari dua OPD, yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi UKM bersama Dinas Pangan dan Pertanian," tutur Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si.
Ia juga mengatakan sesuai arahan mendagri, maka TPID Kota Padang Panjang tetap melaksanakan aktivitas pengendalian inflasi, terutama pemantauan harga pangan strategis di Pasar Pusat Padang Panjang.
"Dapat kami sampaikan, sejak awal Januari harga sebagian besar komoditas pangan di Kota Padang Panjang relatif stabil. Namun ada tiga komoditi strategis yang perlu diwaspadai, yaitu beras, cabai dan bawang merah," ungkapnya lagi.
Ke depan pihaknya akan terus mewaspadai harga pangan ini mengingat momentum bulan Puasa Ramadan dan Idul Fitri pada Maret dan April.
(Ernawati | Elin | Shintia)
No comments:
Post a Comment