FS. Sawahlunto (SUMBAR),-Pemerintah Kota (Pemko). Sawahlunto komitmen memberikan keberpihakan dan perhatian khusus kepada Penyandang Disabilitas di Kota Sawahlunto yang direalisasikan dengan berbagai bantuan. Pada 2022 kemaren, dari APBD Sawahlunto ada tiga jenis bantuan untuk Penyandang Disabilitas dengan total senilai Rp144.975.600,-.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan perhatian Pemko Sawahlunto kepada Penyandang Disabilitas merupakan Program Prioritas dan berbunyi dalam misi Pemko nomor delapan yaitu Penanganan Khusus terhadap Kelompok Marginal, Lansia, Penyandang Disabilitas dan Gangguan Jiwa.
"Di Sawahlunto, jumlah Penyandang Disabilitas semuanya sebanyak 528 orang, kemudian anak berkebutuhan khusus berjumlah 161 orang. Untuk anak berkebutuhan khusus ini pendidikannya ditampung di dua Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri dan empat SLB Swasta," kata Wali Kota Deri Asta, saat mengikuti kegiatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tingkat Kota Sawahlunto, di Lapangan Segitiga, Rabu (04/01/2023).
Dirinci Wali Kota Deri Asta, tiga jenis bantuan untuk disabilitas dari APBD adalah penyediaan alat bantu disabilitas yang diterima sebanyak sepuluh orang dengan total senilai Rp10.975.600,-.
"Kemudian bantuan biaya transportasi sekolah untuk anak disabilitas yang diterima sebanyak 74 orang dengan total senilai Rp122.100.000,-. Setelah itu bantuan kebutuhan dasar atau sembako sebanyak 25 paket senilai total Rp11.900.000,-," ujar Wali Kota Deri merinci.
Sementara Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosPMDPPA) Efriyanto menambahkan bantuan untuk disabilitas selain dari APBD juga ada dari APBN yakni melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
"Dari Kemensos ada program Atensi Rehabilitasi Sosial dengan penerima 399 orang di Sawahlunto, total senilai Rp.805 juta. Program ini memberikan bantuan alat bantu disabilitas dan bantuan usaha ekonomi produktif," kata Efriyanto.
Kemudian Ketua Forum Keluarga Spesial Indonesia (Forkesi) Kota Sawahlunto Ny. Neldaswenty Zohirin Sayuti menyampaikan salah satu peningkatan kegiatan yang dilakukan pihaknya adalah Kelas Kemandirian untuk anak berkebutuhan khusus.
"Kelas Kemandirian ini tujuannya adalah agar anak-anak istimewa kita ini di masa depannya nanti memiliki skill (keterampilan) yang bisa untuk mendukung dirinya secara sosial dan ekonomi. Bukan untuk memaksa mereka bekerja, namun mendorong mereka memiliki keterampilan untuk membuat jasa/produk yang memiliki nilai jual," kata Ny. Neldaswenty Zohirin Sayuti.
Sekarang ini, dijelaskan Ny. Neldaswenty kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Kelas Kemandirian itu yakni membatik, melukis dan beberapa keterampilan lainnya .(ML)
Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tingkat Kota Sawahlunto diselenggarakan dengan beberapa acara, antara lain senam sehat, jalan santai, pentas seni, dan pameran produk keterampilan yang dibuat oleh anak-anak istimewa.
Seluruh anak-anak berkebutuhan khusus yang hadir dalam acara itu kemudian diberikan bingkisan. (ML/hms)
No comments:
Post a Comment