FS.Padang Panjang(SUMBAR)– Pemerintah Kota terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Serambi Mekkah ini. Salah satunya dengan memaksimalkan program Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting (Basunting) yang telah diluncurkan pada Desember 2022 lalu.
“Kita terus melakukan berbagai langkah nyata guna menyelesaikan masalah-masalah stunting, sehingga trend dari angka kasusnya bisa menurun,” kata Wakil Wali Kota, Drs. Asrul saat memimpin rapat evaluasi stunting di ruang kerjanya, Selasa (10/1).
Wawako Asrul juga mendorong penuh percepatan penurunan stunting di Kota Padang Panjang. Menurutnya, penguatan koordinasi dan kerja sama diperlukan agar bisa bersama-sama melakukan aksi nyata dalam upaya perubahan yang lebih baik.
“Program Basunting telah berjalan selama satu bulan. Nanti pada Februari akan dievaluasi secara keseluruhan. Sebelum evaluasi, saya meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dapat mengejar target sehingga 81 kasus yang ada sekarang, saat evaluasi nanti sudah ada penurunan,” ucapnya.
Asrul meminta perangkat daerah untuk sesegera mungkin melaksanakan pencegahan stunting. Mulai dari mencari data mengenai faktor risiko apa saja yang selama ini menyebabkan peningkatan prevalensi stunting, perkembangannya, hingga sosialisasi secara masif terkait stunting.
"Apa yang menjadi tugas dalam upaya penanganan stunting segerakan. Sehingga target percepatan penurunan bisa tercapai sesuai harapan kita bersama," harapnya.
Ia juga berharap adanya inovasi yang dilakukan puskesmas dan kelurahan untuk penurunan stunting di Kota Padang Panjang.
Kepala Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, PemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnak (DSPPKBPPPA), Drs. Osman Bin Nur, M.Si menjelaskan, percepatan penanganan stunting ini merupakan program prioritas nasional. Hal ini, menjadi fondasi awal dalam membentuk generasi yang tangguh guna menyongsong masa depan.
Osman menyebutkan, stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan anak, tetapi juga perkembangannya.
"Kunci kemajuan sebuah bangsa itu terletak pada penanganan generasi sejak awal. Apabila angka stunting rendah, maka dapat dihasilkan sumberdaya manusia yang produktif dan kompeten," ujarnya.
Adapun upaya percepat penurunan stunting yang sudah dilakukan di Kota Padang Panjang, sebutnya, dengan membangun komitmen dan membuat kebijakan, melaksanakan delapan aksi konvergensi, melaksanakan koordinasi intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif, serta meningkatan peran TPK (Tim Pendamping Keluarga) dan lintas sektor.
“Kita juga telah memberikan makanan tambahan untuk anak stunting dan telah berjalan selama satu bulan. Nanti pada Februari akan kita evaluasi sudah sejauh mana program ini, apa sudah tepat sasaran atau belum,” sebutnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faizah, Kabid Kesmas dan P2P Dinkes, Rahmaisa, SKM, Bappeda, camat dan kepala puskesmas se-Kota Padang Panjang.
(Ernawati | Elin | Rifki)
No comments:
Post a Comment