FS.Padang Panjang(SUMBAR)-- Naiknya harga daging sapi dan minyak goreng khususnya minyak goreng curah pada minggu pertama Februari ini, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang Panjang akan mengintensifkan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Khususnya dalam pengawasan pasokan dan pemantauan harga untuk komoditas strategis tersebut.
"Ini kita lakukan untuk memastikan tidak terjadinya penyimpangan dalam distribusi," kata Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si kepada Kominfo, Sabtu (4/2).
Dikatakan Putra, terkait daging sapi yang alami kenaikan harga dikarenakan hal ini merupakan fenomena biasa menjelang masuknya bulan Ramadan hingga peringatan Hari Besar Keagamanan Nasional (HBKN) Idulfitri.
Namun terkait minyak goreng curah terjadi kenaikan, karena mulai terbatasnya pasokan di Pasar Pusat Padang Panjang. Hal ini adalah fenomena yang terjadi di seluruh Indonesia. Namun demikian, syukurnya belum terjadi kelangkaan.
Kata Putra, setiap Senin dilakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi nasional secara daring dipimpin Mendagri Tito Karnavian, diikuti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, TNI, Polri, gubernur, wali kota dan bupati serta unsur Forkopimda, BPS dan Bulog.
Dalam rapat tersebut dibahas langkah-langkah untuk pengendalian pasokan dan harga pangan di seluruh Indonesia.
Setelah rakornas nanti akan dilanjutkan dengan rapat teknis TPID Kota Padang Panjang untuk mengevaluasi kondisi perkembangan harga di Kota Padang Panjang dan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan.
Pada minggu I Februari, tambah Putra, terdapat 51 komoditas pangan strategis yang menjadi sasaran pemantauan. Terpantau 12 komoditas yang mengalami fluktuasi, dengan rincian lima komoditas mengalami penurunan harga dan tujuh komoditas mengalami kenaikan harga.
"Pergerakan naik pada mayoritas komoditas yang berfluktuasi terjadi karena pasokan komoditas di pasar yang terbatas dan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen yang meningkat. Sebaliknya, pada komoditas yang mengalami penurunan harga disebabkan mulai mencukupinya pasokan stok komoditas di pasaran sehingga dapat memenuhi permintaan pasar lebih banyak," ulasnya.
Adapun 12 komoditi yang alami kenaikan harga, di antaranya daging sapi naik dari Rp140.000/kg menjadi Rp142.500/kg. Cabai rawit dari Rp46.500/kg menjadi Rp48.750/kg. Cabai merah dari Rp57.875/kg menjadi Rp60.000/kg. Bawang putih dari Rp28.000/kg menjadi Rp28.375/kg. Minyak goreng kemasan sederhana dari.
Rp17.750/liter menjadi Rp18.250/liter. Minyak goreng curah dari Rp15.000/kg menjadi Rp17.000/kg. Ikan kembung dari Rp65.000/kg menjadi Rp70.000/kg.
Sementara itu komoditi yang alami penurunan harga di antaranya daging ayam broiler dari Rp30.500/kg menjadi Rp26.3750/kg. Telur ayam ras dari Rp1.875/butir menjadi Rp1.800/butir. Bawang merah dari Rp37.000/kg menjadi Rp34.125/kg. Wortel dari Rp13.000/kg menjadi Rp12.000/kg. Terong dari Rp12.000/kg menjadi Rp8.000/kg.
(Ernawati | Elin | Cigus)
No comments:
Post a Comment