Lulusan Kauman Diharapkan Mampu Menjawab Tantangan Zaman

FS.Padang Panjang(SUMBAR)- Lulusan Pondok Pesantren (Pontren) Kauman Muhammadiyah Padang Panjang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman. Hal ini seiring dengan telah ditanamkannya pendidikan karakter kepada mereka selama di pontren ini.

Hal ini disampaikan Wakil Mudir Pontren Kauman, Ustaz Insan Adha Hasibuan saat membuka secara resmi kegiatan Character Building untuk santri kelas XII pontren itu, Selasa (28/2).

"Pendidikan karakter ini diharapkan bisa membangun generasi bangsa yang bermoral, bertoleransi dan bergotong-royong. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut diperlukan menanam faktor-faktor pembentuk karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya," ulasnya.

Dengan pendidikan karakter, tambahnya, kita lebih mawas diri dan juga memiliki kemampuan untuk hidup bermasyarakat. "Di manapun kalian berada nantinya, dengan siapapun kalian bergaul, tetaplah menanamkan karakter

yang baik sebagaimana telah kalian dapatkan selama di pontren. Karakter yang baik harus mendarah daging, tidak bisa dengan spontanitas dalam menjalaninya. Jadilah kader yang kuat dalam menjawab tantangan zaman," pinta alumni Gontor ini.

Mengangkat tema "Keindahan Sikap, Menjadi Kewibawaan Karakter, " kegiatan ini dilaksanakan di Aula FKIP Universitas Muhammadiyah Sumbar dengan pemateri Abdillah Zikri, S.Pt, M.M. Dalam paparannya Ustaz Zikri menyampaikan, hal yang paling utama untuk diterapkan dalam hidup adalah menghargai dan mencintai orang tua. Karena menurutnya peranan orang tua sangat mempengaruhi kesuksesan anaknya.

"Doa orang tua kepada anaknya, dan doa anak kepada orang tua adalah hal yang paling kuat di dunia ini. Cintailah orang tua. Karena berkat doa beliaulah kita berhasil. Berubah itu tidak menyenangkan, tetapi berubah itu harus bertahap. Maka teruslah berjuang demi orang tua," katanya.

Dihadiri 104 santri, kegiatan ini berlangsung lancar. Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan ada beberapa santri yang terlihat menitikkan airmatanya. 

(Ernawati | Elin | Rilis)