Terminal Tipe C Kampung Pondok Tinggal "Plang Nama"

Plang Nama Terminal Tipe C, Kampung Pondok

Oleh: Warman

Semestinya sebagaimana yang tertulis di plang nama, begitu jugalah hendaknya fungsi itu dijalankan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Akan tetapi kalau hanya sekedar dituliskan tanpa ada pelaksanaan tentu hanyalah sebuah buwalan, atau sekedar sensasi mencari jati diri.

Demikian kenyataan yang terjadi pada terminal C Kampung Pondok, sebagaimana yang tertulis di "Plang Nama" tapi tidak ada arti dan gunanya.

Alih-alih sebagai tempat pangkalan Angdes (Angkutan Pedesaan) atau pemberhentian oplet, malah sebaliknya. loket angkutan umum ini malah jadi tempat parkiran kendaraan pribadi.

Jadi dimanakah, tempat mangkalnya para Angdes tersebut. Ternyata kuda besi berpelat kuning itu, berjejer rapi seperti gerbong kereta api di bahu jalan belakang kantor bupati lama jalan Nan Tongga.

Apakah sopir Oplet itu, sengaja tidak mangkal ditempatnya atau memang karena diabiarkan begitu saja. Sehingga jadi biasa-biasa saja bagi mereka, tanpa ada rasa bahwa bahu jalan yang mereka gunakan bukanlah tempat sebenarnya.

Lalu siapa yang bertanggung jawab jika sudah seperti ini? tentunya pihak Dinas Perhubungan Kota Pariaman, yang punya gawe dan kewenangan. Untuk mengembalikan Angdes itu pada tempat yang sudah disediakan.

Karena jika hal itu, dibiarkan berlarut-larut tentunya yang akan dapat citra buruk adalah Pemko. Pariaman Sendiri. Apalagi kota kecil ini, sudah pernah mendapatkan penghargaan sebagai kota tertib lalu lintas.

Memang kelihatan sepele, namun orang lain memandang pihak terkait sudah memble. Persoalan yang muncul adalah kemacetan, disaat aktifitas Lalu Lintas padat seperti pada jam kerja dan jam sekolah, hari libur ataupun hari besar keagamaan.

Oleh karena itu Pemko. Pariaman yang membawahi dinas perhubungan. Supaya dapat menggiring kembali angkutan rakyat yang berjejer dibahu jalan itu, kembali ketempat peraduannya. (*)