Anggota DPR RI Komisi IX Saat Berdiskusi Dengan Wartawan MOI Sumbar Di Moderatori Oleh Ketua MOI Anul Zufri |
FS.Padang--- Anggota DPR RI Komisi IX Dari Partai Gerindra Suir Syam Lakukan Diskusi Bersama Awak Media Yang Tergabung Dalam Media Online Indonesia (MOI) Sumbar pada Sabtu (24/06/23) di kantor LKAAM Padang.
Selaku anggota DPR RI yang membidangi kesehatan, Suir Syam mantan Wako. Padang Panjang Dua Periode ini menyampaikan bahwa masih banyak persoalan yang terkait dunia medis di negara ini.
"Di Asean Indonesia merupakan urutan dua kebawah jumlah dokternya. Hanya satu tingkat di atas Vietnam. Padahal negara ini begitu luasnya dengan jumlah penduduk paling banyak juga," kata dia
Lebih lanjut dia mengatakan, daerah-daerah terpencil masih banyak kekurangan tenaga dokternya, seperti Papua, Kalimanatan dan lainnya.
"Salah satu kendala kita di pemerintahan adalah regulasi yang tidak jelas terkait tenaga medis ini, terutama dokter. Untuk itu sekarang kita sedang membahas RUU terkait tenaga kesehatan tersebut,"kata nya.
Kemudian lanjut dia, persoalan pokok terletak juga pada kemauan dokternya. Yang tidak mau ditugaskan daerah terpencil dan kepulauan yang ada di NKRI.
"Mungkin karena saat ini biaya pendidikan ditanggung, oleh mereka sendiri-sendiri sehingga tidak bisa dipaksakan. Dan takutnya melanggar HAM juga,"lanjut Suir Syam
Sehingganya mengakibatkan masih banyak di negara ini, Puskesmasnya yang tidak memiliki dokter
"Saya pernah melihat disuatu Rumah Sakit ada 36 Dokter Obgin (kebidanan). sementara ditempat lain masih banyak puskesmasnya yang kekurangan dokter,"sambung dia
"Maka dengan dasar pertimbangan itulah pemerintah membuat rekomendasi untuk menyekolahkan anak-anak bangsa dari setiap daerah melalui permintaan dari pusat, dan dibiayai oleh negara," ungkap nya lagi
Kemudian lanjut dia ada lagi persoalan, dokter susah untuk praktek, karena terkendala kepengurusan SIP (Surat Izin Prakatek) atau STR Padahal kita sudah kekurangan dokter.
Katanya lagi, Ada juga mahasiswa Indonesia yang bersekolah kedokteran keluar negeri, setelah tamat tidak mau lagi kembali ke Indonesia.
No comments:
Post a Comment