FS.Pariaman(SUMBAR)-Wali kota Pariaman, Prof. Dr. H. Genius Umar, M.Si memaparkan Kajian Lingkungan ketika membuka acara Penanaman Mangrove di Desa Wisata Apar, Kota Pariaman (19/7). Lebih lanjut Genius menyampaikan bahwa isu lingkungan adalah isu global, dan mangrove termasuk bagian dari isu tersebut karena mangrove yang ditanam di Pariaman ikut menjadi penyumbang oksigen untuk dunia.
Genius juga menyampaikan, sebagai ilmu yang multi disiplin, tentu saja Ilmu Lingkungan melihat satu topik dengan banyak sudut pandang.
"Saya melihat lingkungan dari kacamata public policy. Pengambilan keputusan harus memiliki analisis data lingkungan yang benar. Sebagai waterfrontcity, Pariaman sangat menyadari bahwa tidak boleh ada gangguan di air. Selain kegunaan air pada umumnya, air juga berfungsi sebagai estetika. Ada sosial dan ekonomi juga disana," paparnya.
Disamping itu, lanjut Genius, di Pariaman juga terdapat Penyu. Dulu, penyu ditangkap masyarakat hanya sebatas untuk dikonsumsi. Namun, dengan program penangkaran yang dibuat melalui pembelian penyu yang ditangkap masyarakat, kemudian diternakkan dan selanjutnya dilepas ke laut lepas.
Disamping itu, lanjut Genius, di Pariaman juga terdapat Penyu. Dulu, penyu ditangkap masyarakat hanya sebatas untuk dikonsumsi. Namun, dengan program penangkaran yang dibuat melalui pembelian penyu yang ditangkap masyarakat, kemudian diternakkan dan selanjutnya dilepas ke laut lepas.
"Program ini banyak dilirik berbagai perguruan tinggi dari luar negeri untuk diteliti. Lama kelamaan, penyu disini menjadi destinasi wisata. Berikutnya tentu saja menumbuhkan partisipasi masyarakat karena setelah menjadi destinasi wisata, mengingkatkan ekonomi masyarakat sehingga akhirnya dapat tercapai sustainable development,” sambung Walikota Pariaman.
“Demikian juga mangrove, kebijakan penanaman mangrove dengan teratur sehingga menjadi ekowisata, juga akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemko melakukan proteksi dan penanaman kembali terhadap mangrove, sehingga ikan, kepiting, tanaman dan unsur lain tetap tejaga ekosistemnya. Sebagai penyumbang oksigen dunia, Pantai Pariaman menjadi berbeda dibanding pantai-pantai lainnya. Green tourism menjadi konsep utama yg dikembangkan di Kota Pariaman. Yang sangat penting harus diperhatikan dalam melakukan zonasi kawasan adalah pertimbangan Daya Dukung Lingkungan” pungkas Walikota Pariaman.
Diakhir sambutannya, Wali Kota Pariaman yang dianugerahi Gelar Kehormatan Profesor dari Jungwoon University, Korea Selatan berkat kegigihannya dalam mengembangkan pariwisata Pariaman menghimbau para kepala dinasnya yang belum melanjutkan studi S2 dan S3 untuk melanjutkan ke Program Studi S2 dan S3 Ilmu Lingkungan UNP. Acara ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa dan alumni Program Studi Ilmu Lingkungan UNP, Pusat Studi Mangrove UBH, BPDAS Agam Kuantan, jajaran pimpinan Pemko Pariaman serta masyarakat Desa Wisata Apar Pariaman. (MH)
“Demikian juga mangrove, kebijakan penanaman mangrove dengan teratur sehingga menjadi ekowisata, juga akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemko melakukan proteksi dan penanaman kembali terhadap mangrove, sehingga ikan, kepiting, tanaman dan unsur lain tetap tejaga ekosistemnya. Sebagai penyumbang oksigen dunia, Pantai Pariaman menjadi berbeda dibanding pantai-pantai lainnya. Green tourism menjadi konsep utama yg dikembangkan di Kota Pariaman. Yang sangat penting harus diperhatikan dalam melakukan zonasi kawasan adalah pertimbangan Daya Dukung Lingkungan” pungkas Walikota Pariaman.
Diakhir sambutannya, Wali Kota Pariaman yang dianugerahi Gelar Kehormatan Profesor dari Jungwoon University, Korea Selatan berkat kegigihannya dalam mengembangkan pariwisata Pariaman menghimbau para kepala dinasnya yang belum melanjutkan studi S2 dan S3 untuk melanjutkan ke Program Studi S2 dan S3 Ilmu Lingkungan UNP. Acara ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa dan alumni Program Studi Ilmu Lingkungan UNP, Pusat Studi Mangrove UBH, BPDAS Agam Kuantan, jajaran pimpinan Pemko Pariaman serta masyarakat Desa Wisata Apar Pariaman. (MH)
No comments:
Post a Comment