Harga Gulai Kepala Ikan Mencekik Pembeli di Objek Wisata dan Kuliner Tiram

Objek Wisata Dan Kuliner Tiram 

Oleh: Warman

FS. Tiram --- Tidak Ubah-Ubahnya kelakuan pedagang di Objek Wisata Kuliner Tiram Nagari Ulakan Tapakis padahal sudah ditetapkan sebagai Destinasi Wisata Oleh Pemerintah Daerah.

Namun tabiat yang tidak baik selalu diperlihatkan, sudahlah berdagang tidak menggunakan label harga. Mereka juga dengan seenak hati menaikkan harga dagangan ketika pembeli hendak melakukan pembayaran.

Ulah oknum pedagang yang ingin meraup untung sebesar-besarnya ini. Merupakan karakter di objek wisata yang tidak baik, meskipun hanya dilakukan oleh oknum namun dapat mencoreng lokasi wisata tersebut.

Catatan BON Makan dari Pedagang Lesehan di Objek Wisata dan Kuliner di Tiram

Sehingga dapat memberikan citra negatif, akibatnya wisatawan lain yang hendak berkunjung ke lokasi dimaksud menjadi was-was dan enggan untuk berkunjung ke sana.

Sebut saja di Warung Lesehan Uni Elly yang berada dikawasan wisata kuliner tiram. Disini harga separo kepala ikan, ukuran sebesar telapak tangan orang dewasa mencapai Rp 60.000/porsi.

Apakah layak harga nya seperti itu, meskipun harga lauk yang lain standar biasa. Namun dengan harga gulai kepala ikan yang mencekik itu, membuat wisatawan yang makan di warung tersebut, menjadi kecewa.

Inilah yang harus diperhatikan pemerintah daerah, dalam hal ini Nagari ditingkat terendah dan Kabupaten yang membawahi Dinas Pariwista di tingkat tinggi untuk membenahinya.

Tidak hanya masalah harga diwarung makan yang tidak mencantumkan label harga dagangan. 

Di objek wisata kuliner tiram juga ada tempat parkir tidak bertuan. Tanpa retribusi ada orang disana berani meminta uang parkir bahkan menyoraki pemilik kendaraan yang parkir di areal wisata itu.

Papan Pijakan Jembatan di Atas Muara  Objek Wisata di Tiram Yang Sudah Punah

Dan yang lebih mengherankan, ada juga pungutan bagi yang mau melewati jembatan kayu, diatas muara dilokasi wisata itu juga. 

Padahal papan pijakannya sudah banyak yang lapuk dan juga patah bahkan di rute tracking sebelah selatan tidak ada lagi papan pijakannya. (***)