Walikota Solok Bersama Tim dari JICA di Gedung Kubung Tigo Baleh |
FS.Kota Solok (SUMBAR) ---Walikota Solok H. Zul Elfian Umar dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok menyambut kedatangan TIM KSP (Knowladge Sharing Program) dan TIM JICA beserta rombongan di Gedung Kubung Tigo Baleh Kota Solok, pada Selasa (12/09/23).
Program Knowladge Sharing Program (KSP)1 merupakan metode atau kegiatan dalam manajemen pengetahuan yang digunakan untuk memberikan dan menyebarkan pengetahuan, ide, pengalaman, atau skill dari seseorang, departemen, organisasi, instansi, atau perusahaan untuk menciptakan dasar kebutuhan untuk kerja sama.
Knowladge Sharing Program merupakan sebuah proyek kerjasama teknis antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Japan International Cooperation Agency(JICA) dan Kota Solok terpilih sebagai Pilot Project tentang Buku KIA.
Dalam acara pembukaan Walikota Solok menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta di Kota Solok Kota Beras Serambi Madinah.
"Kota kecil dengan mimpi besar yang tertulis dalam visi Kota Solok “Terwujudnya Kota Solok yang diberkahi, maju dan sejahtera melalui pengembangan sektor perdagangan dan jasa yang modern," ujar wako.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Kota Solok telah terpilih sebagai pilot project implementasi Buku KIA Khusus Bayi Kecil sejak tahun 2020.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada JICA dan Kementerian Kesehatan yang telah banyak memfasilitasi dalam kegiatan ini,"kata nya.
Lebih lanjut dia mengatakan sebagai Kepala Daerah, kami sangat mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga dapat terwujudnya tujuan kita bersama yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta menurunkan prevalensi stunting.
"Asalkan buku KIA nya dilengkapi lembar demi lembar, artinya standar pelayanan sudah diberikan sesuai dengan pedoman yang menjadi acuan petugas,” jelas Walikota Solok.
Di lokasi Puskesmas Tanjung Paku, para peserta melihat langsung pelayanan serta fasilitas di ruang pelayanan ibu, ruang pelayanan anak, serta ruang gizi.
Para peserta bahkan terkejut mengetahui bahwa di layanan sekelas puskesmas terdapat dokter spesialis anak dan spesialis kandungan.
“Pelayanan kesehatan ibu hamil dan anak di Indonesia sangat bagus. Bahkan suami ikut mengantar istri dan anak ke posyandu dan puskesmas. Sedangkan di Kenya, tidak ada. Kehadiran suami sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan istri dan anak sehingga suami bisa support,” ungkap Elsa, salah satu peserta asal Kenya.
Selanjutnya
Dalam kunjungan ini ikut Hadir mendampingi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat yang dihadiri oleh Kepala Dinas Dr. Lila Yanwar, MARS beserta rombongan dan juga telah ikut menghadiri Kepala OPD di Kota Solok serta LKAM, KAN, dan Bundo Kanduang Kota Solok.
Sebanyak 8 Negara dan 5 Provinsi yang datang dalam kunjungan lapangan yaitu Negara Kamboja, Kenya, Laos, Madagaskar, Tajikistan, Thailand, Vietnam, Timur Leste, dan Indonesia. Serta 5 Provinsi di Indonesia yaitu Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sleman.
Selama kunjungan para peserta juga antusias memborong makanan ringan hasil produk masyarakat setei termasuk kerupuk jengkol. Untuk kudapan yang satu ini, peserta dari Laos dan Kamboja sangat menyukainya. (Am/Fs).
No comments:
Post a Comment