Inovasi ANJAR Satpolairud Polres Muba Bermanfaat Bagi Masyarakat

FS.Muba(SUMSEL)- Inovasi ANJAR (Airud Mengajar) yang digagas oleh Satpolairud Polres Muba memang sangat dirasakan manfaatnya khususnya bagi anak-anak pesisir atau bantaran sungai tingkat sekolah dasar maupun menengah yang sulit mendapatkan informasi karena keterbatasan infrastruktur maupun akses internet, termasuk para orang tua yang buta aksara.

Manfaat ini dirasakan ketika personil satpolairud polres Muba menyambangi sekolah-sekolah tingkat dasar sambil memberikan arahan dan penyuluhan kepada anak berkaitan akhir-akhir ini di media sosial marak masalah bullying dan perundungan terhadap anak, selain itu satpolairud juga memberikan kesempatan kepada anak-anak yang ingin membaca buku, satpolairud sudah menyiapkan di Pos Sandar P2 Lalan dan juga dikapal patroli.

Para guru tidak merasa dilangkahi tugasnya, justru dengan adanya kegiatan Anjar dari satpolairud ini menambah semangat belajar bagi anak-anak didik.

Sebagaimana halnya yang dilakukannya pada hari kamis (12/10/2023) Kasatpolairud Iptu Imam Shokibi SH bersama anggotanya menyambangi SD Negeri Karang Tirtak, disamping memberikan penyuluhan mengenai kenakalan remaja, juga meminjamkan 500 buku bacaan untuk dibaca oleh anak-anak sekolah.

Kapolres Muba AKBP Imam Safii Sik. Msi. melalui Kasatpolairud Iptu Imam Shokibi SH, Sabtu (14/10/2023) berkaitan inovasi Anjar menjelaskan bahwa sejak awal dilaksanakannya inovasi tersebut hingga sekarang mendapatkan respon positif dari para guru, anak didik dan warga yang tinggal di pesisir atau bantaran sungai diwilayah hukum polres Muba.

Mereka merasa terbantu dan merasa ada kedekatan dengan personil satpolairud yang mau menyambangi dan memberikan kesempatan membaca, baik di kapal patroli maupun yang telah kami siapkan di pos sandar.

"Dengan adanya perpustakaan mini yang telah kami siapkan, secara tidak langsung anak-anak atau warga yang ingin membaca buku untuk menambah pengetahuannya  dapat terbantu," jelasnya.

Buku-buku yang kami siapkan tersebut merupakan buku yang kami dapat dari Dinas Perpustakaan dan kearsipan kabupaten Muba, yang mana sebelumnya kami telah membuat Mou dengan Dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten Muba, yang Alhamdulillah mendapatkan respon  positif.

"Dan materi penyuluhan yang kami sampaikan kepada anak-anak didik adalah mengenai kenakalan remaja, terutama  peristiwa yang sempat viral di media sosial akhir-akhir ini, yaitu kasus bullying dan perundungan, jangan sampai kejadian tersebut  menimpa anak didik kita," tambah Imam. 

"Kegiatan ini akan terus kami lanjutkan, termasuk mengajar anak atau warga yang buta aksara, kami hanya ingin keberadaan kami ini dapat bermanfaat bagi orang lain," tutupnya. (Ril)