Breaking News

Saturday, December 16, 2023

Final MKTIQ Tuntas, Tema Lomba Berkaitan Dengan Isu Kekinian

Ketua Dewan Hakim Cabang MKTIQ MTQ Nasional ke XL Tingkat Provinsi Sumbar di Solsel Dr. Faisal Zaini Dahlan, Sabtu (16/12/2023) di venue MAN 2 Solsel Plus Keterampilan. Foto Dicko A

FS.Solok Selatan (Sumbar) -
Pelaksanaan MTQ Nasional Ke XL Tingkat Provinsi Sumbar di Kabupaten Solok Selatan, memasuki hari kelima (5), pelaksanaan Sabtu (16/12/2023), sebanyak 13 Cabang Lomba di 17 Venue perlombaan sudah memasuki babak final.

Khusus untuk MTQ cabang lomba Karya Tulis Ilmiah Al Qur'an (KTIQ) yang dilaksanakan di venue MAN 2 Solsel Plus Keterampilan pelaksanaan final sudah selesai, hanya dalam waktu lebih kurang dua jam.

" Pelaksanaan dimulai sekitar pukul 08.30 Wib, dan sekitar lebih kurang dua jam pelaksaan Final cabang lomba KTIQ ini sudah selesai," jelas Ketua Dewan Hakim lomba KTIQ MTQ Nasional ke XL Tingkat Provinsi Sumbar Dr. Faisal Zaini Dahlan, Sabtu (16/12/2023) di venue MAN 2 Solsel Plus Keterampilan.

Menurutnya, pada pelaksanaan final KTIQ yang berjumlah sebanyak 6 orang finalis (tiga orang putra dan tiga orang putri) tersebut tidak lagi menulis. Akan tetapi mereka hanya mempresentasikan makalah mereka dan menjawab beberapa pertanyaan dewan hakim.

Adapun enam orang finalis cabang Musabaqoh Karya Tulis Ilmiah Al Qur'an (MKTIQ) golongan KTIQ diantaranya kafilah putra,  Hasbunallah Haris, Rasyid Alhafidz dan Imamul Muttaqin, sedangkan kafilah putri, Yovi Oktarina, Nini Arianti dan Rona Febriani.

Masing-masing peserta hanya membutuhkan waktu 7 menit untuk mempresentasikan makala mereka kemaren, dan tanya-jawab sekitar 7 sampai 8 menit pula. Jadi setiap peserta tersebut punya jatah waktu sekitar 15 menit,"  jelas Faisal Zaini Dahlan.

Ia menambahkan, dalam presentasi makalah 6 orang finalis tersebut, tercatat ada dua finalis yang sangat menarik terutama yang berkaitan dengan tema Menjaga Persaudaraan Menghadapi Pesta Demokrasi 2024, atau yang berkaitan dengan isu kekinian.

Dimana dua orang finalis tersebut mengusung jargon pemilu, yang sebetulnya sudah di Lounching pula sebagai jargon Pemilu di Sumatera Barat, yaitu jargon ' Pemilu Badunsanak ' dan ' Antisipasi Pemilu Basiarak' .

" Tadi tergambarkan dari dua finalis KTIQ tersebut judulnya mengharapkan Pemilu ' Badunsanak ' dan Pemilu yang Menghindari 'Basiarak',  kira-kira demikian yang disampaikan finalis," jelasnya.

Finalis tersebut menyoroti, bahwa dalam pesta demokrasi yang masing-masing peserta pemilu punya kepentingan dan punya trik untuk mencapai kemenangan yang tidak bisa dihindari saat Pemilu, muaranya akan menimbulkan konflik antara kelompok masyarakat.

Orientasi ini tentu menjadi sebuah pemikiran bagi kita semua bahwa di Sumatera Barat ini ada kearifan lokal dalam mengahadapi Pesta Demokrasi yaitu pelaksanaan Pemilu ' Badunsanak ' dan mengantisipasi Pemilu ' Basiarak' 

Artinya dari dua finalis tersebut, satunya mempresentasikan Pemilu ' Badunsanak ', yang satu lagi mempresentasikan Antisipasi Pemilu ' Basiarak'.

Keduanya tentu sangat relevan sekali dengan semangat penyelenggaraan Pemilu yang dilaksanakan sekali 5 tahun untuk kemajuan bangsa dan negara kita," tambah Dr. Faisal.

Terkait dengan pelaksanaan Final Cabang  MKTIQ, Faisal Zaini Dahlan menjelaskan telah terlaksana dengan lancar dan sukses, tanpa kendala apapun. Saat ini Dewan Hakim tengah melakukan sidang untuk penetapan juara satu sampai tiga dilomba ini," pungkasnya. (DA)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!